Barack Obama Lancarkan Kritik ke Donald Trump dan Partai Republik

Pidato Obama di aula University of Illinois itu menandadai serangan pembuka dari serangkaian kampanye untuk membantu caleg partai Demokrat di pemilihan sela November mendatang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Sep 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2018, 14:00 WIB
HUT ke-100 Nelson Mandela, Barack Obama Ajak Warga Dunia Hormati HAM
Mantan presiden AS Barack Obama (kanan) berbicara dalam Kuliah Tahunan Nelson Mandela ke-16 di Wanderers Stadium, Johannesburg, Afrika Selatan, Selasa (17/7). Acara ini juga sebagai peringatan HUT ke-100 Nelson Mandela. (AP Photo/Themba Hadebe)

Liputan6.com, Chicago - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengkritik Donald Trump dan Partai Republik dalam pidato yang ia sampaikan pada Jumat kemarin. Ia mendesak agar Demokrat berupaya untuk mengembalikan 'kewarasan politik' pada pemilu presiden AS selanjutnya.

Pidato Obama di aula University of Illinois itu menandai serangan pembuka dari serangkaian kampanye untuk membantu caleg partai Demokrat di pemilihan sela November mendatang.

Pemilu sela ini akan mempertaruhkan sebagian besar kursi Kongres dan 36 jabatan gubernur negara bagian.

Dikutip dari laman The Sydney Morning Herald, Sabtu (8/9/2018), Barack Obama menyebut, masyarakat di Amerika Serikat hidup dalam masa-masa berbahaya dan Partai Republik telah mengancam demokrasi, memecah belah dan merusak aliansi global.

"Dalam dua bulan ke depan kita memiliki kesempatan untuk mengembalikan 'kewarasan' ini," ujar Obama dalam pidatonya di University of Illinois.

"Hanya ada satu cara untuk memperbaiki 'kewarasan' tersebut dan itu adalah suara Anda. Kami membutuhkan suara Anda," tambahnya.

Untuk memperoleh kemenangan ini, partai Demokrat harus meraup 23 kursi di Dewan Perwakilan (House of Representative) dan dua kursi di Senat sehingga mayoritas di Kongres dapat menghentikan kebijakan Donald Trump yang dianggapnya tidak benar.

Obama juga mengecam keras Partai Republik yang ia anggap tak punya keberanian untuk menentang langsung kebijakan Donald Trump.

Dalam pidato yang berisi berbagai isu dan seringkali diselingi oleh tepuk tangan, Barack Obama mengkritik politik perpecahan saat ini.

Dia mengecam serangan Trump pada media dan sistem yudisial, juga terhadap semangat Trump untuk bekerja sama dengan Rusia namun meninggalkan negara sekutu AS.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tanggapan Donald Trump Remehkan Barack Obama

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP PHOTO via Breitbart)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP PHOTO via Breitbart)

Menanggapi pernyataan pendahulunya itu, Presiden AS Donald Trump menyampaikan respon yang terkesan meremehkan. Trump yang kala itu sedang berada di North Dakota.

"Saya menonton pidatonya. Tetapi saya jadi tertidur. Jadi saya minta maaf," ujar Donald Trump saat menghadiri aksi penggalangan dana, demikian dikutip dari laman CNN.

"Saya kira dia sangat bagus. Bagus untuk membuat saya tertidur," tambahnya.

Dalam pidatonya, Obama menyerang visi dan misi utama dalam kampanye partai Republik yang tidak membuat perbaikan ekonomi negara tersebut.

Namun, Trump kembali membalas dengan merujuk pada pertumbuhan ekonomi AS yang di kuartal kedua diklaim telah naik sebesar 4,2 persen. Ia bahkan menyebut, jika Demokrat menjadi mayoritas Kongres selama dua tahun maka ekonomi bukan tumbuh 4,2 persen melainkan turun sebanyak 4,2 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya