Hati-Hati, 9 Bahan Makanan Ini Bisa Membunuh Manusia Jika Salah Pengolahan

Ada beberapa jenis bahan makanan yang bisa membahayakaan tubuh manusia jika salah pengolahannya. Apa saja?

oleh Afra Augesti diperbarui 18 Sep 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2018, 20:10 WIB
Ikan Fugu
Ikan Fugu. (Wikimedia/Creative Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang sudah mengetahui bahan-bahan makanan yang tidak layak konsumsi karena membahayakan tubuh. Jenis makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan karena beracun.

Meski demikian, sebagian di antaranya masih menyantap makanan itu dan mengaku baik-baik saja. Namun efek samping yang ditimbulkan mungkin seperti kenaikan berat badan, munculnya jerawat dan diabetes.

Tetapi tahukah Anda bahwa ada bahan makanan tertentu, yang jika tidak diolah dengan benar, dapat membuat Anda jatuh sakit atau bahkan membunuh Anda hanya dengan satu porsi saja?

Makanan semacam itu memang ada di dunia dan berikut adalah 9 di antaranya, seperti dikutip dari Wonderlist, Selasa (18/9/2018).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Almond Pahit

Minyak Almond
Ilustrasi Kacang Almond (iStockphoto)​

Sebagian orang berpikir bahwa kacang almond adalah camilan sehat karena kaya akan vitamin B, E dan mineral seperti zinc, kalsium, magnesium yang bagus bagi tubuh.

Kacang almond merupakan camilan sehat bagi orang yang sedang melaksanakan program diet. Selain itu, juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya membantu menstabilkan darah.

Akan tetapi, ada efek samping berbahaya bila mengonsumi kacang almond pahit, ketimbang kacang almond manis atau yang telah diolah. Meskipun terbukti efektif dalam menyembuhkan kejang dan rasa sakit, jika Anda mengonsumsi almond pahit secara berlebihan, maka tubuh Anda akan mengalami toksisitas atau keracunan.

Hal ini disebabkan oleh sianida dan asam hidrosianat yang terkandung dalam sebutir almond. Konsumsi berlebihan kacang almond pahit bisa menyebabkan masalah pernapasan, gangguan saraf, tersedak dan bahkan kematian. Ini adalah larangan diet ketat untuk wanita hamil.

Sesuai dengan Food and Drug Administration, konsumsi almond sehari-hari harus dibatasi tidak lebih dari sepertiga cangkir, yaitu mendekati 40 gram.


2. Jamur Liar

Jamur
Ilustrasi Foto Jamur (iStockphoto)

Banyak orang menyukai produk olahan jamur dan tumbuhan liar yang mungkin adalah bagian dari diet.

Jika Anda memiliki kebiasaan memetik jamur sendiri dan memasaknya, Anda harus sangat berhati-hati, sebab jamur liar tertentu --seperti Death Cap-- bisa menjadi 'pembunuh'.

Jamur liar tersebut dapat menimbulkan gejala keracunan tubuh, misalnya sakit perut, muntah, sakit jantung, hati, dan kerusakan ginjal.

Dokter di California, Amerika Serikat, merawat 14 pasien yang mengalami sakit parah setelah mengonsumsi jamur liar 'death cap' yang diambil dari pegunungan berbatu di California Utara. Tiga orang membutuhkan transplantasi liver, termasuk seorang anak berusia 18 bulan.

Sementara itu, pada akhir 1996 dan awal 1997, dua pria asal Northern California meninggal dunia setelah makan jamur liar jenis itu.


3. Elderberry

Elderberry
Elderberry. (Wikipedia/Creative Commons)

Elderberry (Sambucus) adalah buah hitam kebiruan atau merah tua yang kerap digunakan untuk membuat jeli dan anggur. Buah ini dianggap sebagai obat tradisional yang efektif untuk menyingkirkan gejala flu dan demam, juga membantu proses penyembuhan luka pada kulit.

Buah elderberry juga bisa digunakan untuk membuat alkohol dan memberikan rasa getir alami pada makanan seperti sirup, pai, dan selai. Namun, Anda harus sangat berhati-hati terhadap buah satu ini.

USDA menegaskan, meskipun elderberry dapat dimakan, namun beberapa spesiesnya beracun, seperti beri merah. Ahli botani dan medis mengatakan, batang, daun dan buah mentah atau tidak dimasak dapat menyebabkan mual, muntah, serta diare.


4. Singkong

Ilustrasi Singkong
Singkong punya segudang manfaat untuk tubuh (Ilustrasi: Information Nigeria)

Singkong dikenal karena akarnya yang disebut tapioka, yang populer digunakan untuk membuat puding tapioka. Anda perlu mengupas singkong dan merebusnya dengan benar sebelum dikonsumsi, sebab singkong mentah memiliki racun yang dapat diubah tubuh menjadi hidrogen peroksida. 

Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening, agak lebih kental daripada air, yang merupakan oksidator kuat. Bahan ini dimanfaatkan manusia sebagai bahan pemutih (bleach), disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan bakar roket.

Misalnya yang terjadi di Filipina pada 2005 lalu. Seperti dikutip dari www.seattletimes.com, jajanan dari singkong yang tak dioleh dengan benar menewaskan 27 orang dan membuat 100 lainnya sakit. Penjual jajanan beracun itu mangkal di sebuah sekolah dasar.

"Sejumlah pasien mengaku hanya mengigitnya sekali atau dua kali karena rasanya pahit. Efeknya terasa 5-10 menit kemudian," kata Dr. Harold Gallego dari Garcia Memorial Provincial Hospital di Talibon yang merawat 47 pasien keracunan singkong.

Beberapa dari korban selamat mengalami sakit perut hebat, muntah-muntah, dan diare.


5. Buah Ackee

Buah Ackee
Buah Ackee. (Wikipedia/Creative Commons)

Ackee (Blighia sapida) adalah buah lokal Jamaika dan merupakan salah satu makanan paling beracun di dunia.

Ackee mengandung racun hipoglikin yang menyebabkan muntah parah. Gejala ini dikenal sebagai penyakit Jamaica Vomiting.

Jika Anda mengonsumsi buah ackee sebelum benar-benar matang, maka akibatnya akan fatal. Anda bisa tewas atau koma. Karena itu, jangan makan selain daging dari buah ini atau konsumsilah area kuning di sekitar biji buah yang berwarna hitam.


6. Sannakji

Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)
Gurita dapat bersembunyi dan menjadikan dirinya seperi benda yang berada di sekitarnya (AFP)

Sannakji adalah hidangan khas Korea berbahan dasar bayi gurita mentah. Meski tidak beracun dan tidak akan menyebabkan kematian, namun makanan ini dianggap berbahaya.

Bahkan jika Anda telah memotongnya menjadi bagain kecil-kecil, bayi gurita ini masih dapat bergerak. Tentakelnya akan menempel pada tenggorokan dan mulut Anda, sehingga bisa menyebabkan tersedak.

Pada April 2010, seorang pria berinisial Kim menginap di sebuah motel di Incheon City bersama kekasihnya, sebut saja Yoon.

Sebelumnya, pasangan itu membeli dua ekor gurita mentah dari sebuah restoran. Dibungkus, tidak makan di tempat. Kemudian, Kim menelepon resepsionis, melaporkan bahwa kekasihnya kolaps dan berhenti bernapas setelah makan satu gurita.

Korban segera dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dunia 16 hari kemudian.

Awalnya polisi menganggap kasus tersebut sebagai insiden kecelakaan. Apalagi, tentakel ditemukan di tenggorokan korban. Namun, lima bulan kemudian perkara itu kembali dibuka.

Sebab, ayah korban, mengungkapkan sebelum kematiannya, Yoon membeli asuransi jiwa dan menempatkan kekasihnya, Kim, sebagai ahli waris uang sebesar 200 juta won.

Namin, seperti dikabarkan Sydney Morning Herald pada 2003 lalu, Mahkamah Agung Korea Selatan membatalkan vonis seumur hidup atas Kim.


7. Kerang Darah

Ilustrasi kerang (iStock)
Ilustrasi kerang (iStock)

Kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur dan Asia Tenggara. Hewan itu bisa ditemukan di daerah Samudra Pasifik, Teluk Meksiko dan Samudera Atlantik.

Disebut kerang darah karena makhluk laut ini punya hemoglobin di tubuh mereka, sama seperti manusia. Hemoglobin berwarna merah saat teroksidasi. Tak ada kaitannya dengan nama, yang berbahaya dari kerang darah adalah habitatnya.

Karena fakta bahwa mereka mengubur diri mereka di bawah pasir perairan dangkal, kerang darah kerap ditemukan di wilayah pesisir yang dekat dengan permukiman.

Karena wilayah pantai biasanya padat penduduk, air di sekitar habitat kerang darah umumnya mengandung limbah manusia dan kotoran hewan dengan level tinggi. Unsur itu kemudian masuk ke tubuh kerang darah dan memicu disentri, tifoid hingga hepatitis A. 

Saat dikonsumsi, baik dalam kondisi mentah maupun direbus, unsur kotor tersebut akan bisa masuk kembali ke tubuh manusia.


8. Rhubarb

Rhubarb
Rhubarb (Rheum rhabarbarum). (Wikipedia/Creative Commons)

Rhubarb (Rheum rhabarbarum) dapat digunakan untuk membuat puding atau kue yang lezat, tetapi jika Anda memakan bagian lain tumbuhan ini, maka akibatnya bisa sangat fatal.

Daun tanaman ini memiliki zat kimia yang disebut oksalat. Jika Anda memakannya, zat ini bisa menyulitkan Anda untuk bernapas dan juga menyebabkan kejang, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Batang tumbuhan itu pun mengandung oksalat, meskipun jumlahnya sedikit.


9. Ikan Fugu

Ikan fugu (AFP)
Ikan fugu (AFP)

Ikan fugu atau ikan buntal adalah makanan yang tersohor di Jepang.

Ikan ini adalah salah satu hewan paling beracun di dunia. Koki harus benar-benar punya keahlian khusus dan pintar dalam mengolahnya menjadi makanan.

Di Negeri Sakura, seorang juru masak wajib mengikuti pelatihan selama dua tahun hanya untuk dapat menghidangkan ikan fugu.

Beberapa bagian seperti indung telur, usus, dan hati memiliki senyawa kimia yang dikenal sebagai tetrodotoxin, yang 1.200 kali lebih beracun dibandingkan dengan sianida.

Hewan yang kebanyakkan ditemukan di sepanjang pantai tropis dan di sungai-sungai di Afrika itu memiliki duri-duri kecil di sekujur tubuhnya, sebagai perlindungan agar tak dimangsa.

Ikan fugu juga punya kemampuan untuk mengembang seperti balon saat mereka merasa berada dalam bahaya. Isi tubuh mereka sangat beracun, sehingga jika seseorang memakan satu ons bagian yang salah, mereka akan mati dengan sengsara.

Fugu mengandung jumlah mematikan tetrodotoxin di organ dalamnya, terutama hati, ovarium, dan mata. Jika racun sampai tertelan, korbannya akan merasakan kebas atau mati rasa pada bagian lidah. Gejala kemudian diikuti dengan muntah-muntah, sesak napas, dan kelumpuhan pada bagian tubuh.

Kematian bisa terjadi antara 4 hingga 24 jam setelah mengonsumsinya. Bahkan ada yang mengatakan, 10 menit. Belum diketahui obat apa yang ampuh untuk menangkal maut. Racun fugu lebih mematikan dibanding sianida.

Tetrodotoxin, racun yang ada pada ikan fugu diduga digunakan untuk membunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Selain itu, Daily Mail melaporkan bahwa sekitar 30-50 orang meninggal setiap tahun setelah makan ikan fugu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya