Dianggap Memeras Pasangan Kekasih, Ketua Komando Cinta India Dipolisikan

Empat pasangan yang dibebaskan dari rumah ketua komando mengaku dipaksa membayar sejumlah uang dan diancam apabila mereka berusaha melarikan diri dari tempat tersebut. Benarkah?

oleh Liputan6.comSiti Khotimah diperbarui 01 Feb 2019, 09:33 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 09:33 WIB
Ketua Komando Cinta India, Sanjoy Sachdev (AFP Photo)
Ketua Komando Cinta India, Sanjoy Sachdev (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua organisasi Komando Cinta di India, Sanjoy Sachdev, terancam harus mendekam di penjara. Ia ditangkap pada Selasa malam, 29 Januari 2019, di salah satu rumah, dan di saat yang sama polisi membebaskan empat pasangan.

Komando Cinta adalah sebuah organisasi yang memberikan tempat penampungan bagi pasangan kekasih di India yang harus melarikan diri karena hubungan yang tidak disetujui oleh keluarga. Demikian sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia.

Sebagaimana yang diketahui bahwa di negara itu pernikahan harus mempertimbangkan agama dan kasta.

"Berdasarkan pengamatan, (sachdev) melakukan pengurungan illegal dan pemerasan pasangan dengan kedok menyediakan rumah aman bagi para korban,” tutur DCW, sebuah Komisi Perempuan di Delhi, India.

Empat pasangan yang dibebaskan mengaku dipaksa membayar sejumlah uang dan diancam apabila mereka berusaha melarikan diri dari rumah itu.

Simak video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Telah Beroperasi Sejak 2010

Pengusaha Berlian India Danai Nikah Massal 261 Wanita Yatim
Sepasang pengantin berjalan bersama saat nikah massal di Surat, India, Minggu (23/12). Sebanyak 261 pasangan mengikuti acara nikah massal kali ini. (AP/Ajit Solanki)

Sachdev telah melakukan aktivitas di organisasi Komando Cinta itu sejak tahun 2010. Kala itu, ia menyelamatkan seorang pemuda yang dituduh melakukan pemerkosaan oleh keluarga perempuan yang ingin dia nikahi.

Setiap tahunnya, ratusan orang menjadi korban pembunuhan yang disebabkan oleh cinta yang tidak mendapatkan restu keluarga.

Pembunuhan sendiri biasa dilakukan oleh kerabat dekat dalam rangka menyelamatkan nama baik keluarga besar.

"Pasangan yang menghadapi ancaman pembunuhan demi kehormatan keluarga di negara kami harus melalui trauma yang mendalam," tutur Ketua DCW, Swati Maliwal.

Dalam kesempatan yang sama Maliwal juga menyebut Komando Cinta, yang memeras para pasangan, sebagai organisasi yang memalukan.

"LSM yang memeras dan menyiksa para orang muda yang rentan dengan alasan membantu itu, sangat memalukan dan tragis," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya