Liputan6.com, London - Tepat hari ini 14 tahun silam, pewaris Kerajaan Britania Raya, Pangeran Charles menikah untuk yang kedua kalinya. Kali ini ia menikahi wanita pujaannya, Camilla Parker Bowles.
Sosok perempuan yang telah dicintainya 30 tahun lalu, jauh sebelum bertemu istri pertamanya, Putri Diana.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari BBC, lebih dari 20.000 orang bersorak gembira saat pasangan tersebut tiba di kompleks istana Windsor, 30 mil di luar London, Inggris. Acara pernikahan yang digelar pada 9 April 2005 tersebut hanya dihadiri 800 anggota keluarga kedua Pangeran Charles dan Camilla, termasuk Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip.
Setelah itu mereka kembali ke Windsor Castle untuk menjalani pemberkatan yang dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury.
Terobsesi Jadi Ratu
Teman semasa Camilla bersekolah sekaligus seorang aktris, Lynn Redgrave, mengenang sosok Camilla sewaktu muda.
Sosok Camilla yang tomboi dan humoris membuatnya menjadi perempuan favorit, terutama bagi laki-laki. Namun ia tak dianggap sebagai sebagai ancaman bagi teman-teman perempuannya karena tampak tak peduli dengan penampilan.
"Jika ia sangat cantik, itu cerita lain," ujar Redgrave.
Walaupun tak unggul dari segi penampilan, ia tetap menjadi incaran lelaki dibanding dengan perempuan lain di sekolahnya. Teman lainnya, Carolyn Benson, mengungkap rahasia perempuan alumni Queen Gate itu.
"Ia dapat berbicara tentang hal-hal yang disukai laki-laki. Ia tak feminin, ia tomboi," ujar Benson.
Camilla melanjutkan sekolah ke Jenewa serta Paris sebelum kembali ke London dan bekerja sebagai resepsionis di sebuah perusahaan dekorasi dalam waktu singkat. Dalam kurun waktu tersebut, ia tinggal bersama dengan dua wanita bangsawan muda lainnya.
Teman-teman Camilla itu pun berhasil memenuhi impiannya, menikahi laki-laki kaya. Ketika ditanya mengapa ia tak seberuntung rekannya, Camilla menjawab, "Aku menunggu seorang raja."
Perselingkuhan Charles dan Camilla
Meski Camilla pada akhirnya menikahi Andrew Parker Bowles yang merupakan seorang tentara, dan Charles memilih Diana, namun keduanya tak berhenti berhubungan.
Asisten Charles, Ken Stronach, diperintah untuk memperlakukan Camilla sebagai simpanan di rumah dinas sang pangeran, Highgrove.
Walaupun sebuah ruang tidur tamu telah diperuntukkan untuknya, namun pada malam hari Chalres mematikan sistem alarm sehingga Camila dapat menyelinap ke kamarnya. Stornach pun diperintahkan untuk mengacaukan kamar tidur Camila sehingga para pelayan berpikir bahwa ia telah tidur di sana.
Stronach juga mendapat perintah untuk memeriksa semua barang pecah belah untuk memastikan tak ada jejak lipstik dan mengosongkan semua asbak yang digunakan Camilla.
Charles pun selalu menaruh foto Camilla di samping tempat tidurnya. Namun, ketika Diana datang ke Highgrove, Stronach harus menyingkirkannya.
Charles juga menugaskan suami Camilla, Parker Bowles, untuk bertugas jauh dari rumah sehingga Camilla dapat tinggal bersamanya.
Advertisement
Camilla Inginkan Charles dari Putri Diana
Pada satu waktu, petugas Perlindungan Kerajaan memperingatkan Camilla bahwa Charles sedang dalam perjalanan. Semua lampu di dalam rumah pun dimatikan sehingga Charles dapat masuk ke dalam rumah tanpa terlihat--upaya ini biasa disebut 'The Blackout'.
Sejak Charles sering tidur di kamar Camila dan meninggalkannya sebelum matahari terbit, orang-orang menjulukinya 'The Prince of Darkness'.
Diana yang telah mengetahui hal tersebut, pada akhirnya berhadapan dengan wanita yang ia sebut dengan 'The Rottweiler'--salah satu jenis anjing.
"Camilla, aku tahu apa yang terjadi antara dirimu dan Charles. Aku bukan anak kemarin sore,"
Camilla pun membela diri dengan berkata, "Kamu memiliki semua yang kau inginkan. Kamu membuat seluruh pria di dunia mencintaimu dan memiliki dua anak yang manis. Apa lagi yang kau inginkan?"
"Aku ingin suamiku," tegas Diana.
Meski telah berupaya mempertahankan rumah tangganya, pada akhirnya Charles dan Diana memutuskan bercerai pada 1996. Satu tahun sebelumnya, Camilla telah berpisah dari suaminya Andrew Parker Bowles.