Liputan6.com, Kairo - Kementerian dalam negeri Mesir mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan 12 tersangka militan dalam serangan pada Senin, 20 Mei 2019 di dekat ibu kota Kairo.
Sebuah pernyataan kementerian menghubungkan para militan itu dengan Hasm, afiliasi bersenjata Ikhwanul Muslimin. Sumber informasi yang sama juga mengatakan pihak berwenang menemukan bahan peledak, senjata dan amunisi di dua lokasi serangan berbeda, demikian sebagaimana dilansir dari laman VOA Indonesia pada Selasa (21/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Operasi itu terjadi sehari setelah bom terjadi di pinggir jalan menghantam bus wisata di dekat piramida Giza Mesir. Ledakan itu melukai 17 orang.
Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu, dan Kementerian Dalam Negeri tidak mengaitkan operasi pada Senin ini dengan ledakan itu.
Para pejabat mengatakan bus itu membawa 28 orang, kebanyakan turis Afrika Selatan. Video yang beredar di Internet menunjukkan jendela-jendela bus hancur berantakan.
Pada Desember, tiga turis Vietnam dan seorang pemandu warga Mesir tewas ketika sebuah bom menghantam bus mereka di dekat piramid Giza.
Tak Ada Korban WNI dalam Bom Dekat Piramida Giza
Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi, memastikan tidak ada WNI menjadi korban serangan teror bom terhadap bus wisata di jalan dekat Piramida Giza, Kairo pada hari Minggu ini yang sedikitnya telah melukai 12 wisatawan.
"Berdasarkan pemantauan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir, Alhamdulillah sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut," kata Dubes Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Serangan bom yang ditanam pinggir jalan dekat lokasi Grand Museum Mesir di wilayah Giza, Kairo Mesir menyasar sebuah bus wisata yang membawa 25 turis asing.
Berdasarkan penelusuran KBRI Kairo diperoleh keterangan serangan ini menggunakan bahan peledak berskala ringan dan menyebabkan 7 warga negara Afrika Selatan dan 10 warga negara Mesir terluka akibat pecahan kaca jendela bus wisata tersebut.
Sampai saat rilis ini dibuat, tidak ada informasi mengenai jatuhnya korban jiwa.
Advertisement
Imbauan KBRI Kairo
Berkaitan dengan terjadinya serangan bom tersebut, KBRI Kairo kembali mengeluarkan himbauan kepada seluruh warga negara Indonesia di Mesir untuk meningkatkan kewaspadaan, dan menghindari daerah rawan serta kerumunan masa.
Kepada WNI yang melakukan kunjungan wisata ke Mesir dihimbau untuk lapor diri melalui aplikasi safe travel. Sementara bagi WNI yang yang akan melakukan kunjungan ke atau melintasi wilayah Sinai diminta untuk memastikan agar bus wisata yang digunakan mendapat pengawalan dari pihak keamanan Mesir.
Aplikasi Safe Travel
Aplikasi Safe Travel merupakan aplikasi yang dapat diunduh oleh telepon genggam berbasis android ataupun IOM dan diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri RI pada tahun 2017 guna meningkatkan perlindungan WNI di luar negeri.
Dalam aplikasi tersebut, WNI yang menemui masalah di negara tujuan dapat langsung menekan tombol darurat yang otomatis mengirimkan data lokasi tempat kejadian perkara ke Perwakilan RI di wilayah tersebut.
Selain itu, aplikasi Safe Travel juga memuat informasi lengkap mengenai tingkat keamanan 180 negara di dunia, restoran, tempat ibadah, objek wisata, kurs mata uang, pelaporan paspor hilang, lapor diri, dan alamat Perwakilan RI di negara tersebut.
Aplikasi ini juga memiliki unsur hiburan karena memungkinkan WNI yang sedang melakukan kunjungan wisata di luar negeri untuk mengunggah foto kunjungan di aplikasi ini.