Liputan6.com, Taipei - Salat Idul Fitri di halaman Stasiun Utama Taipei (TMS), Taiwan digelar pada Rabu 5 Juni 2019. Diikuti sekitar 50.000 warga negara Indonesia (WNI).
Oleh karena keterbatasan tempat di bekas terminal bus antarkota di Taiwan itu, maka Salat Idul Fitri atau Id digelar dalam tiga gelombang jamaah.
Menurut informasi seperti dikutip dikutip dari Antara, Kamis (6/6/2019), gelombang pertama dimulai pukul 06.30 waktu setempat (05.30 WB).
Advertisement
Baca Juga
Kemudian gelombang kedua dan ketiga masing-masing dimulai pukul 08.00 dan 09.15 waktu setempat. Setiap gelombang jemaah dipandu bilal, imam salat, dan khotib yang semuanya berkewarganegaraan Indonesia.
Wali Kota Taipei, Ke Wen Zhe, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memberikan sambutan bersama Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Didi Sumedi, seusai Salat Idul Fitri gelombang kedua.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah kota Taipei yang memfasilitasi kegiatan WNI dalam melaksanakan Salat Id ini," kata dia.
Terus Memperhatikan WNI
Ke berjanji akan terus memperhatikan para WNI di kotanya yang kebanyakan para pekerja, baik sektor formal maupun informal. "Kami anggap WNI di sini sudah cukup bagus sehingga layak untuk kami beri perhatian seperti ini," kata Ke.
Administratur Taipei memberikan fasilitas tempat, sedangkan KDEI mendukung pendanaan penyelenggaraannya.
Dalam menyelenggarakan Salat Id di TMS itu, administratur Taipei dan KDEI menggandeng Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Taiwan, Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah, sejumlah organisasi kemasyarakatan lainnya, BUMN Indonesia di sana, dan perusahaan swasta di Taiwan.
Selain di Taipei, KDEI bersama PCINU juga menggelar shalat Id di beberapa daerah di Taiwan, di antaranya Taoyuan, Nankan, Penghu, Taitung, Changhua, Kaohsiung, Hualien, Keelung, Dolio, Donggang, Taichung, dan Yilan.
Advertisement