Ancaman Menlu AS Jika Iran Nekat Langgar Batas Pengayaan Uranium

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, Iran akan menghadapi sanksi lebih lanjut

oleh Siti Khotimah diperbarui 08 Jul 2019, 10:04 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2019, 10:04 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, Iran akan menghadapi sanksi lebih lanjut jika benar melanggar batas pengayaan uranium. 

"Perluasan program nuklir Iran terbaru akan mengarah pada isolasi dan sanksi lebih lanjut," kata Pompeo di Twitter.

Sebelumnya pada Minggu, Iran mengatakan akan menambah uranium hingga melebihi batas pakta internasional. Teheran juga mengancam akan meninggalkan lebih banyak komitmennya, kecuali jika ada solusi yang ditemukan oleh pihak-pihak dalam kesepakatan nuklir.

Kesepakatan yang dimaksud mengikat Iran untuk tidak memproduksi bom atom dan tunduk kepada inspeksi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebagai imbalan atas pencabutan sebagian sanksi internasional yang melumpuhkan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Senin (8/7/2019).

Namun penarikan sepihak Presiden AS Donald Trump dari kesepakatan pada 8 Mei 2018, telah menghilangkan manfaat ekonomi yang didapat Teheran.

"Rezim Iran, yang dipersenjatai dengan senjata nuklir, akan menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi dunia," kata Pompeo.

Sebelumnya para ahli mengatakan, Iran telah mematuhi perjanjian bahkan setelah AS hengkang dari kesepakatan.

Namun Teheran kemudian mengumumkan pada 8 Mei, mereka tidak akan lagi menghormati batas yang ditetapkan oleh pakta.

Mereka juga mengancam akan melangkah lebih jauh dan meninggalkan lebih banyak komitmen nuklir, kecuali mitra yang tersisa - Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia - membantunya menghindari sanksi, terutama dengan membeli minyaknya.

 

Simak pula video pilihan berikut:

Ultimatum Iran

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (AP/Vesa Moilanen/Lehtikuva)
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (AP/Vesa Moilanen/Lehtikuva)

Behrouz Kamalvandi, juru bicara badan atom Iran, mengatakan persiapan teknis untuk tingkat pengayaan akan selesai dalam waktu singkat. Pada Minggu, ia mengatakan akan selesai "dalam beberapa jam dan pengayaan lebih dari 3,67 persen akan dimulai".

Kamalvandi mengatakan, pada Senin pengayaan telah akan melampaui 3,67 persen.

Abbas Araghchi, wakil menteri luar negeri Iran, mengatakan Teheran akan terus mengurangi komitmennya setiap 60 hari.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam sebuah posting Twitter, mengatakan semua tindakan Teheran "dapat dibalikkan" jika negara-negara Eropa mendukung komitmen mereka.

Tiga anggota Uni Eropa penandatangan kesepakatan "tidak memiliki alasan untuk menghindari sikap politik yang kuat untuk mempertahankan JCPOA & melawan unilateralisme AS," tambah Zarif, merujuk pada kesepakatan nuklir dengan nama resminya, Joint Comprehensive Plan of Action.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya