Liputan6.com, Jakarta - Kota Detroit terlalu lama terbuai menjadi raja industri otomotif Amerika Serikat. Pada akhirnya tergilas roda zaman dan tepat 18 Juli 2013, kota berjuluk 'Motor City' itu berubah menjadi kota terbesar di Amerika yang pernah bangkrut terparah sepanjang sejarah.
Pemerintah kota di negara bagian Michigan kala itu mengajukan status pailit ke Pengadilan Federal. Detroit bangkrut dengan utang sebesar US$ 18,5 miliar atau lebih dari Rp 185 triliun pada saat itu.
Keputusan untuk mendapatkan perlindungan kepailitan diambil setelah Detroit menerima arahan dari manajer fiskal dan pakar kepailitan yang ditunjuk pemerintah negara bagian sejak Maret lalu, Kevyn Orr.
Advertisement
Ada sejumlah faktor yang diduga jadi biang keladi kebangkrutan Detroit. Di antaranya, jumlah penduduk yang terus susut, penurunan pendapatan pajak yang anjlok sejak 2008, juga korupsi dan salah kelola keuangan.
Detroit kehilangan 250 ribu penduduknya antara tahun 2000 hingga 2010. Pada 1950, populasi Detroit mencapai 1,8 juta. Kini untuk bertahan di angka 700 ribu saja sulit. Banyak kelas menengah dan sektor bisnis memilih hengkang, membawa serta kontribusi pajak mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, kota yang layak disebut ibu kota otomotif dunia ini mengandalkan uang jaminan dan dukungan negara federal untuk membayar gaji sekitar 10.000 karyawannya. Bahkan Kevyn Orr sekalipun tak bisa meyakinkan kreditor, serikat pekerja, dan organisasi pensiun, untuk membantu memfasilitasi restrukturisasi finansial.
"Ini satu-satunya jalan keluar yang mungkin dilakukan," kata Gubernur Rick Snyder dalam suratnya pada Orr, dan Bendahara Negara Andy Dillon menyetujui permohonan pailit Kota Detroit.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penyebab Kebangkrutan
Seperti dimuat VOA, Profesor Eric Scorsone dari Michigan State University mengatakan, jalan Detroit menuju kebangkrutan tidak terjadi dalam semalam.
"Kota ini bergantung pada satu industri. Tidak seperti Chicago, New York dan kota-kota lain yang memiliki keragaman ekonomi, Detroit tidak punya itu. Kota ini memiliki industri otomotif, pemasok untuk industri otomotif, sehingga saat industri itu menurun, kota ini harus berjuang keras secara ekonomi sejak 50-an tahun lalu," ujarnya.
Dalam dekade terakhir, Detroit mengalami kondisi keuangan terburuk sejak Depresi Besar pada 1930an-1940an. Masalah ini dipicu oleh perlambatan penjualan, di tengah penurunan nilai rumah dan praktik pinjaman yang lebih ketat.
Ditambah lagi korupsi. Wali Kota Detroit terpilih saat itu, Kwame Kilpatrick, terlibat dalam skandal korupsi yang memaksanya berhenti dan akhirnya dipenjara, situasi yang menambah penderitaan finansial kota itu.
Namun, tetap ada titik terang. Profesor tata kota di Wayne State University, Robin Boyle mengatakan, ada harapan di kawasan pusat kota.
"General Motors pindah ke sana sekarang. Mulai ada revitalisasi di pusat kota, dari aktivitas-aktivitas dari satu atau dua investor properti," kata Boyle.
Advertisement