Gas Air Mata-Peluru Karet Halau Pendemo Hong Kong Dekati Kantor Pemerintah China

Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pengunjuk rasa Hong Kong yang berusaha mencapai kantor pemerintah China.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Jul 2019, 06:42 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2019, 06:42 WIB
Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)

Liputan6.com, Hong Kong - Bentrokan keras antara polisi dan demonstran pro-demokrasi yang juga marah pada dugaan kebrutalan polisi di Hong Kong telah memasuki hari kedua. Massa berkumpul untuk menyuarakan keinginan mereka.

Menurut laporan BBC, Senin (29/7/2019), polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pengunjuk rasa yang berusaha mencapai kantor pemerintah China.

Puluhan ribu demonstran kemudian mengambil jalan di dekat Sai Wan dan Causeway Bay di Pulau Hong Kong.

Hong Kong telah dilanda delapan demonstrasi anti-pemerintah dan pro-demokrasi berturut-turut.

Hong Kong sejatinya dinilai sebagai salah satu kota teraman di dunia - tetapi protes baru-baru ini diikuti oleh bentrokan antara demonstran, polisi dan orang-orang bertopeng yang memegang tongkat, diduga anggota geng kriminal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:


Aksi 28 Juli

Bentrok polisi dan demonstran anti pemerintah Hong Kong (AP/Lo Kwanho)
Bentrok polisi dan demonstran anti pemerintah Hong Kong (AP/Lo Kwanho)

Pada protes Minggu 28 Juli, para aktivis mengenakan helm dan kacamata pelindung. Mereka mendirikan barikade di beberapa lokasi berbeda dan meneriakkan "Hong Kong bebas".

Protes dimulai ketika pertemuan resmi polisi di sebuah taman di kawasan pusat bisnis sebelum pengunjuk rasa menentang pihak berwenang dan berbaris ke barat menuju kantor penghubung China di Sai Wan dan ke timur menuju area perbelanjaan Causeway Bay.

Ratusan polisi menghalangi para pengunjuk rasa untuk mencapai kantor penghubung Tiongkok. Bangunan itu telah dibentengi dengan barikade plastik dan lambang pemerintah Cina di atas pintu depan ditutupi dengan perisai plastik.

Minggu lalu kantor itu menjadi sasaran para pengunjuk rasa yang menulis grafiti dan melemparkan cat ke dindingnya. Pejabat China mengatakan ini adalah tantangan otoritas Beijing yang tidak akan ditoleransi.

Beberapa pemrotes meneriakkan "merebut kembali Hong Kong" dan "revolusi zaman kita", atau mengangkat spanduk bertuliskan "akhiri kekerasan".

Sementara itu di daerah perbelanjaan Causeway Bay, pengunjuk rasa dengan helm dan topeng menunggu polisi ketika para wisatawan membawa tas belanja, termasuk banyak dari daratan China, tengah melintasi jalanan.


Antisipasi Polisi

Ilustrasi Polisi dan Militer
Ilustrasi Polisi dan Militer

Menurut laporan Straits Times, jelang aksi, polisi telah memasang Water Barriers di sekitar Kantor Polisi Distrik Barat Hong Kong serta Kantor Penghubung China di dekatnya. Polisi juga telah dikerahkan ke stasiun di luar Kantor Penghubung China.

Tindakan pencegahan itu dilakukan mengingat sebelumnya protes anti-ekstradisi juga menargetkan markas polisi di Admiralty dan massa melakukan vandalisme di Kantor Penghubung China pada 21 Juli.

Sementara itu, seperti dilansir The Straits Times, batu bata di trotoar yang diletakkan di Connaught Road West - dekat markas besar polisi dan kantor polisi serta Kantor Penghubung - telah direkatkan sehingga tidak dapat digali oleh pengunjuk rasa dan digunakan sebagai senjata melawan penegak hukum.

Beberapa toko di daerah tersebut memutuskan untuk tutup lebih awal sebelum demonstrasi di mulai. Sementara toko lainnnya juga ada yang tidak buka sama sekali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya