Liputan6.com, New Delhi - Korban tewas akibat banjir di tiga negara bagian India, yakni Karnataka, Kerala, dan Maharashtra telah meningkat menjadi sekitar 147 orang, kata pihak berwenang.
Di saat bersamaan, tim penyelamat berlomba dengan waktu untuk mengevakuasi sisa korban yang terjebak oleh banjir, demikian sebagaiaman dikutip dari Al Jazeera pada Senin (12/8/2019).
Hujan deras dan tanah longsor memaksa ratusan ribu orang berlindung di kamp-kamp bantuan, sementara layanan kereta dibatalkan di beberapa daerah India yang dilanda banjir.
Advertisement
Baca Juga
Di negara bagian selatan Kerala, sekitar 57 orang tewas dalam insiden yang berhubungan dengan hujan deras, sementara lebih dari 165.000 lainnya berada di kamp-kamp bantuan, kata pihak berwenang setempat pada hari Minggu
"Beberapa rumah masih tertutup lumpur setinggi 10-12 kaki. Ini menghambat pekerjaan penyelamatan," kata Pinarayi Vijayan, menteri negara Kerala.
Pihak berwenang khawatir bahwa operasi penyelamatan akan terhambat badai dan curah hujan, yang diprediksi melanda beberapa bagian Kerala.
"Orang-orang menghadapi banyak masalah. Air datang dari segala arah, air telah masuk ke semua rumah," kata Ajeet Pattankudi, seorang warga setempat yang berhasil dievakuasi.
Tahun lalu, lebih dari 200 orang tewas di Kerala dan lebih dari lima juta lainnya terkena dampak salah satu banjir terburuk di India dalam 100 tahun terakhir.
Ratusan Ribu Orang Tinggal di Kamp Bantuan
Di Karnataka, beberapa bangunan Hampi, sebuah kota kuno yang menjasi situs warisan dunia, dilanda banjir.
Sejauh ini, 60 orang dilaporkan tewas dalam insiden yang berhubungan dengan hujan, kata kepala menteri negara bagian BS Yediyurappa, menambahkan hampir 227.000 lainnya tinggal di kamp-kamp bantuan.
Di negara bagian Maharashtra, di mana angka kematian mencapai 30, situasi banjir membaik, menurut All India Radio yang dikelola pemerintah.
Meski begitu, pihak berwenang mengatakan akan sulit untuk memulihkan layanan kereta di beberapa daerah yang dilanda banjir dalam dua pekan ke depan.
Sementara Karnataka, Kerala dan Maharashtra telah menjadi yang paling terdampak dalam bencana banjir tahun ini, beberapa negara lain termasuk Gujarat, Assam dan Bihar juga telah mengalami kerusakan parah bencana serupa.
Advertisement
Oposisi Tuduh Pemerintah India Kecolongan
Pada hari Minggu, partai oposisi oposisi utama India meminta Perdana Menteri Narendra Modi untuk mempercepat distribusi paket bantuan kepada korban banjir.
Mengutip laporan media India, partai terkait mengatakan sejauh ini pada 2019, sebanyak 446 orang telah tewas di enam negara bagian yang dilanda banjir termasuk Assam, Bihar dan Gujarat.
"Meskipun banyak nyawa melayang, dan evakuasi diberlakukan besar-besaran akibat banjir, pemerintah sejatinya gagal menyadari problematik banjir ini," kata oposisi terkait dalam sebuah pernyataan.