Miris, Ikan Duyung Terpopuler di Dunia Mati Akibat Sampah Plastik

Seekor ikan duyung paling populer di dunia mati akibat menelan sampah plastik.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 18 Agu 2019, 18:35 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2019, 18:35 WIB
Mariam, ikan duyung terpopuler di dunia yang berasal dari perairan Thailand (AFP Photo)
Mariam, ikan duyung terpopuler di dunia yang berasal dari perairan Thailand (AFP Photo)

Liputan6.com, Bangkok - Mariam, ikan duyung yatim piatu yang terkenal setelah diselamatkan awal tahun ini di Thailand, dikabarkan mati pada Sabtu 17 Agustus.

Hewan dengan nama lain dugong itu mati karena infeksi yang diperburukan oleh temuan banyak potongan plastik di dalam perutnya, kata pejabat terkait, sebagaimana dikutip dari BBC pada Minggu (18/8/2019).

Mariam menjadi bintang internet karena viralnya foto-foto yang menunjukkan dia mendekap erat pelukan penyelamat, setelah ditemukan terdampar di pesisir Thailand pada April lalu.

Mariam adalah satu dari beberapa ratus ekor ikan duyung yang tersisa di Thailand, di mana kini statusnya adalah sebagai hewan berisiko punah.

Sekitar sepekan lalu, saat Mariam memasuki usia delapan bulan, dia terpaksa dirawat di penangkaran khusus karena menolak makan.

Kondisinya terus memburuk dari hari ke hari, dan ikan duyung tersebut dinyatakan mati pada Sabtu tengah malam, setelah sempat mengalami kejang-kejang.

Upaya untuk menyelamatkannya gagal dilakukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mati Karena Infeksi Darah dan Nanah

Polusi plastik di lautan
Pencemaran plastik bermula dari begitu banyaknya polusi plastik yang mengapug di lingkungan kelautan di mana garam laut berasal.(Sumber AFP)

Chaiyapruk Werawong, kepala taman laut provinsi Trang, mengatakan kepada kantor berita AFP: "Mariam mati karena infeksi darah dan nanah di perutnya."

Selama otopsi, beberapa potong plastik --termasuk yang berukuran 20 sentimeter-- ditemukan di dalam perutnya, tambah Werawong.

Nantarika Chansue, salah satu dokter hewan yang mengurus Mariam, mengatakan: "Semua orang sedih dengan kehilangannya, tetapi itu menegaskan bahwa kita perlu menyelamatkan lingkungan untuk menyelamatkan populasi hewan langka ini."

Mariam semakin dikenal luas setelah rutin tampil dalam siaran web bersama Jamil, ikan duyung lain yang diselamatkan tak lama setelahnya.

Siaran web itu menunjukkan bagaimana kedua dugong dirawat secara intensif, mulai dari penyembuhan luka hingga pemberian makan rutin setiap harinya.

Banyak orang mengungkapkan kesedihan atas kematian Mariam di media sosial.


Paus Telan 80 Kantong Plastik

Paus di Thailand Mati karena Telan 80 Kantong Plastik
Foto yang diambil 1 Juni 2018 memperlihatkan tim dokter mengeluarkan kantong plastik seberat 8 kilogram dari perut paus pilotdi Provinsi Songkla, Thailand. Paus itu ditemukan sekarat di kanal dekat perbatasan Thailand dengan Malaysia. (AFP/ThaiWales)

Tahun lalu, seekor paus pilot jantan di Thailand mati setelah makan lebih dari 80 kantong plastik.

Hewan itu ditemukan sekarat di sebuah kanal dekat perbatasan dengan Malaysia, kata departemen kelautan setempat via halaman Facebook resminya pada 2 Juni 2018 lalu.

Tim dokter hewan mencoba "membantu menstabilkan kondisinya, tetapi akhirnya paus itu mati", demikian isi postingan status departemen tersebut.

"Dari hasil otopsi, terungkap ada 80 kantong plastik yang beratnya mencapai delapan kilogram di perut makhluk laut itu," tambah departemen itu.

Seorang ahli biologi kelautan dan dosen di Universitas Kasetsart, Thon Thamrongnawasawat mengatakan bahwa kantong plastik itu membuat paus tak bisa memakan makanan bergizi.

"Jika Anda memiliki 80 kantong plastik di perut, maka Anda akan mati," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya