Presiden Zimbabwe: Robert Mugabe Ikon Pembebasan Afrika

Pemimpin pertama pasca-kemerdekaan Zimbabwe, Robert Mugabe dikabarkan meninggal dunia di usia 95 tahun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Sep 2019, 13:52 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 13:52 WIB
Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe. (Creative Common)
Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe. (Creative Common)

Liputan6.com, Singapura - Robert Mugabe, pemimpin pertama pasca-kemerdekaan Zimbabwe, meninggal dunia di usia 95 tahun. Ia mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kesehatannya yang kian memburuk.

Kabar Robert Mugabe meninggal telah dikonfirmasi pihak keluarga kepada BBC seperti dikutip Jumat (6/11/2019).

Rumor yang berembus menyebutkan bahwa pria kelahiran 21 Februari 1924, di daerah yang waktu itu bernama Rhodesia, menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura sejak April.

Sosoknya dikenal pernah dipenjara selama lebih dari satu dekade tanpa diadili, setelah mengkritik pemerintah Rhodesia pada tahun 1964.

Pada tahun 1973, ketika masih di penjara, ia terpilih sebagai presiden Zimbabwe African National Union (Zanu), di mana ia menjadi anggota pendiri.

Robert Mugabe memenangkan pemilihan pertama Zimbabwe setelah kemerdekaan, menjadi perdana menteri pada tahun 1980. Dia menghapuskan jabatan itu pada tahun 1987, menjadi presiden sebagai gantinya. 

Tahun-tahun awal Mugabe dipuji karena memperluas akses ke kesehatan dan pendidikan bagi mayoritas kulit hitam. Tetapi program reformasi pertanahannya yang kontroversial memicu kejatuhan ekonomi dan tahun-tahun terakhirnya ditandai oleh pelanggaran hak dan korupsi.

Dia digulingkan dalam kudeta militer pada November 2017, mengakhiri kekuasaan selama tiga dekade.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ikon Pembebasan

Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe
Mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe memasukan surat suara di TPS distrik Highfield, Harare, Senin (30/7). Mugabe pertama kalinya memberikan suara dalam pemilihan umum negara itu, setelah dilengserkan November 2017. (AP/Tsvangirayi Mukwazhi)

Kabar kematian Presiden ke-2 Zimbabwe, Robert Mugabe, juga disampaikan penerusnya Emmerson Mnangagwa. 

"Dengan rasa belasungkawa, saya mengumumkan kematian bapak pendiri dan mantan Presiden Zimbabwe, Cde Robert Mugabe," ujar Mnangagwa melalui Twitter.

"Kontribusinya bagi sejarah bangsa dan benua kita, tidak akan pernah dilupakan. Semoga jiwanya beristirahat dalam kedamaian abadi," imbuhnya.

Presiden Emmerson Mnangagwa menyatakan menyebut pemimpin Zimbabwe sejak 31 December 1987 hingga 21 November 2017 itu sebagai "bapak pendiri Zimbabwe" dan "ikon pembebasan" Afrika.

Penyakit DIrahasiakan

Presiden Emmerson Mnangagwa berhasil memenangkan pemilu presiden Zimbabwe, yang merupakan pertama kalinya pasca-pemerintahan diktator Robert Mugabe. (AFP)
Presiden Emmerson Mnangagwa berhasil memenangkan pemilu presiden Zimbabwe, yang merupakan pertama kalinya pasca-pemerintahan diktator Robert Mugabe. (AFP)

Sebelumnya, Robert Mugabe dikabarkan tidak dapat berjalan karena kondisi kesehatan yang buruk. Mugabe berada di Singapura untuk perawatan intensif atas penyakit yang dirahasiakan selama beberapa bulan terakhir.

Ia juga disebut telah menjalani beberapa perjalanan medis di Negeri Singa menjelang akhir masa kekuasaannya.

Emmerson Mnangagwa, sebagai penerus, resmi menggantikan pemerintahan diktator Mugabe yang berlangsung selama 37 tahun. Dia naik dari jabatan perdana menteri menjadi presiden.

Mnangagwa sedang berbicara di depan rumah pendahulunya ketika dia berbicara tentang kondisi kesehatan Robert Mugabe.

"Dia (Mugabe) sekarang sudah tua. Tentu saja, dia sekarang tidak bisa berjalan tetapi apa pun yang dia minta akan kami berikan," katanya, sebagaimana dikutip oleh kantor berita AFP.

Tidak jelas apa penyakit yang diderita oleh Mugabe, sementara pemerintah hanya mengatakan bahwa kondisinya semakin tidak fit akibat faktor usia.

Sejak tahun-tahun terakhirnya memerintah, Mugabe diisukan mengalami beberapa gangguan kesehatan, mulai dari rusaknya daya penglihatan hingga terkena kanker. Tidak ada satupun yang dikonfirmasi oleh pemerintah Zimbabwe.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya