Liputan6.com, Afghanistan - Militan Taliban dari Afghanistan membebaskan beberapa sandera dari Amerika Serikat dan Australia yang mereka tahan pada Selasa (19/11/2019).
Sandera tersebut merupakan dua orang Barat. Taliban membebaskan sandera tetapi dengan imbalan tiga gerilyawan senior mereka dilepaskan dari penjara.
Baca Juga
Kedua sandera itu adalah Kevin King yang berasal dari Amerika Serikat dan Timothy Weeks yang berasal dari Australia. Mereka dibebaskan usai tiga tahun diculik di luar American University of Afghanistan di Kabul.
Advertisement
Keduanya dilaporkan bekerja sebagai profesor pada universitas tersebut, seperti dilansir bbc.com.
Kesepakatan Pembebasan
Tiga miltan Taliban yang merupakan imbalan kesepakatan pembebasan sandera tiba di Qatar.
Para pejabat Afghanistan mengatakan kesepakatan tersebut bertujuan untuk memulai kembali perundingan dengan Taliban.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani mengatakan pada pekan lalu bahwa keputusan pertukaran itu “sulit, tapi penting.” Ia juga mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan salah satu “gerakan kemanusiaan.”
Salah satu miltan yang ditukar adalah seorang tokoh dan penggalangan dana dalam kelompok militan Haqqini, Anas Haqqini. Serta, termasuk dua komandan senior lainnya, yang ditahan di penjara oleh otoritas Afghanistan.
Sementara itu, New York Times melaporkan nasib 10 tentara Afghanistan yang dibebaskan Taliban sebagai bagian dari kesepakatan masih belum jelas.
Advertisement
Tragedi Penculikan
Sebelumnya, kedua profesor disergap orang-orang bersenjata. Mereka diciduk dari sebuah kendaraan saat meninggalkan kampus universitas mereka di Kabul pada Agustus 2016.
Kedua orang tersebut kemudian muncul dalam sebuah video yang dirilis pada Januari 2017. Video itu menarik Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump untuk menyetujui kesepakatan dalam mengamankan pembebasan mereka.
Kemudian, Pada Selasa, satu sumber Taliban di Afghanistan bagian selatan mengatakan bahwa kedua orang itu sudah diserahkan di distrik Nawbahar di provinsi Zabul, pukul 10:00 waktu setempat.
Menurut seorang petugas polisi setempat, yang terlibat dalam pertukaran itu, gencatan senjata 48 jam diamati sebelum pertukaran itu.
Kedua sandera tersebut kemudian diterbangkan dengan helikopter AS. Kondisi kedua pria itu masih belum jelas.
Namun, dalam pidatonya pekan lalu Presiden Ghani mencatat "kesehatan mereka sudah memburuk saat berada dalam tahanan para teroris".
Sementara itu, American University of Afghanistan mengatakan turut bersuara perihal pembebasan profesor universitas mereka yang disandera.
“Berbagi kelegaan dari keluarga Kevin dan Timothy, dan kami berharap dapat memberikan semua dukungan yang kami bisa (kepada dua pria dan keluarga mereka),“ kata univeristas dalam sebuah pernyataan.
Reporter: Hugo Dimas