Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia menyampaikan kecaman terhadap Amerika Serikat (AS) karena menewaskan Qasem Soleimani. Iran berkata Soleimani adalah sosok pemberantas terorisme dan radikalisme di Timur Tengah.
"Jasa, pengorbanan, keberanian dan keahlian Mayjen Soleimani dalam memerangi ISIS dan kelompok takfiri di Suriah dan Irak merupakan bagian dari sejarah kontemporer yang tak akan terlupakan," tulis keterangan resmi Kedubes Iran yang diterima Liputan6.com, Senin (6/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Aksi pembunuhan terhadap Soleimani juga dipandang sebagai aksi terorisme yang didukung pemerintahan AS. Iran menilai tindakan AS melanggar hukum internasional.
Soleimani merupakan pemimpin Pasukan Quds yang berpengaruh di Iran dan proksinya di Timur Tengah. Pasukan itu terafiliasi dengan Presiden Bashar al-Assad, Hizbullah, dan pemberontak Houthi di Yaman.
Lebih lanjut, Kedubes Iran berkata tindakan AS dilaksanakan atas provokasi zionis Israel.
"Tindakan jahat yang dilakukan atas konsultasi dan provokasi Rezim Zionis Israel adalah sebuah kesalahan strategis yang akan berujung pada peningkatan rasa ketidakamanan di kawasan," tulis Kedubes Iran.
Pada Selasa besok, rencananya Kedubes Iran akan mengadakan acara duka cita di kantor mereka di Menteng. Acara akan berlangsung pada 7 sampai 8 Januari 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menanti Waktu untuk Balas Dendam
Kedubes Iran berkata negaranya akan memakai segala upaya untuk membalas AS. Akan tetapi, mereka tidak akan terprovokasi dan menanti saat yang tepat.
"Republik Islam Iran akan mengerahkan seluruh kapasitas politik, hukum dan internasionalnya untuk membalas teror jahat ini. Iran tidak akan terpancing oleh perkembangan situasi dan akan memberikan pembalasan yang tegas pada waktu dan tempat yang diharapkannya," ujar Kedubes.
Soleimani tewas akibat serangan AS pada Jumat dini hari di dekat bandara Baghdad, Jumat, 3 Januari 2020. Korban baru saja tiba dari Lebanon.
Pihak Iran berkata Soleimani sedang bertamu ke Irak. Namun, pihak AS menyebut Soleimani sedang mengkoordinasikan serangan kepada diplomat-diplomat AS.
Advertisement