Ahli: Wabah Virus Corona Akan Bertahan Hingga Berbulan-bulan

Ahli menilai bahwa Virus Corona yang merebak akan bertahan setidaknya selama berbulan-bulan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Jan 2020, 08:04 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 08:04 WIB
Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Pekerja menyemprot tempat sampah di luar Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Wuhan - Virus Corona baru nan mematikan tengah merebak di China, khususnya Kota Wuhan, 2019-nCoV akan memberi dampak kepada minimal puluhan ribu orang dan akan bertahan setidaknya selama beberapa bulan.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (28/1/2020), hal tersebut dilaporkan oleh para peneliti yang memperkirakan berdasarkan data pertama yang tersedia.

"Skenario kasus terbaik, Anda akan melewati sesuatu ... di mana kita melewati musim semi ke musim panas, dan kemudian virus itu baru mati," David Fisman, seorang profesor di Universitas Toronto yang menulis analisis virus untuk International Society for Infectious Diseases, mengatakan kepada AFP.

"Ini bukan sesuatu yang akan berakhir minggu depan atau bulan depan," kata Alessandro Vespignani, seorang profesor di Northeastern University. Ia adalah bagian dari sekelompok peneliti yang mengelola halaman online tentang wabah tersebut.

Para ahli epidemiologi tidak memiliki bola kristal yang dapat memprediksi virus ini. Mereka hanya memiliki sedikit demi sedikit informasi tentang virus baru, yang muncul pada bulan Desember lalu.

Mereka menggunakan model matematika untuk memperkirakan jumlah kasus aktual, pada tanggal saat ini, dan membandingkannya dengan wabah di masa lalu - tetapi banyak hipotesis mereka tetaplah tidak pasti.

Sampai akhir pekan lalu, para peneliti berpikir bahwa orang yang terinfeksi tidak menular sampai mereka mulai menunjukkan gejala, seperti demam, masalah pernapasan, dan pneumonia. Tetapi otoritas China mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menetapkan yang sebaliknya.

Tidak Bisa Memastikan

Sejumlah Negara Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Anggota tim Kementerian Kesehatan Italia bersiap-siap untuk menerapkan langkah-langkah dan prosedur kesehatan terhadap risiko wabah virus corona yang mematikan, setelah penumpang mendarat di bandara Fiumicino Roma, Italia (23/1/2020). (Aeroporto Di Roma/AFP)

Tindakan karantina dan isolasi, mencuci tangan secara sistematis dan masker dapat membantu menurunkan rata-rata jumlah orang yang terinfeksi. 

Tetapi efek dari langkah-langkah kontrol yang telah diterapkan China tidak akan dirasakan dalam satu atau dua minggu, kata para peneliti, menjelaskan berdasarkan siklus virus.

"Semakin kita mempelajarinya, semakin mirip SARS," kata Fisman. "SARS bisa dikontrol, mudah-mudahan ini juga. Tapi kita tidak akan tahu selama berapa minggu."

"Ini akan menjadi berminggu-minggu, mungkin berbulan-bulan, dan tidak ada yang tahu ke mana ini akan berakhir," tambahnya.

Hingga saat ini, jumlah resmi kasus virus corona telah mencapai lebih dari 4.000 di China, dengan lebih dari 100 kematian, dan sekitar 50 infeksi dikonfirmasi di luar negeri.

Tetapi jumlah kasus di China, termasuk yang belum terdeteksi, kemungkinan akan mencapai lebih dari 25.000, kata Vespignani. Hal itu disampaikan menurut analisis kelompok yang dikoordinasikan oleh Northeastern.

Dan para peneliti di Universitas Hong Kong (HKU) memperkirakan bahwa jumlah kasus aktual saat ini telah melewati 40.000.

"Sangat mungkin jika kasus ini mencapai dua kali atau tiga kali lipat, bahkan itu hanya di kota Wuhan," pusat virus, kata Vespignani. "Jika kita mulai memiliki area lain yang lebih besar yang terkena, maka jumlah itu akan jauh, jauh lebih besar."

Dia mengatakan bahwa ia tidak ingin memperkirakan jumlah kemungkinan kematian. 

Sekali lagi, perlu diingat bahwa hanya waktu yang akan menjawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya