Liputan6.com, Milwaukee- Seorang karyawan di Milwaukee, Amerika Serikat, dilaporkan melakukan serangan penembakan pada Rabu 26 Februari di salah satu tempat pabrik pembuatan bir terbesar di kota itu. Polisi setempat melaporkan adanya 5 korban tewas yang juga merupakan rekan kerja pelaku di pabrik bir itu.
Polisi setempat merinci, pelaku yang merupakan pria berusia 51 tahun itu adalah penduduk Milwaukee, Amerika Serikat, yang menyerang kompleks Molson Coors, dan meninggal karena luka tembak oleh dirinya sendiri.
Baca Juga
Walikota Milwaukee, Tom Barrett, mengatakan, "Ada 5 orang yang pergi bekerja hari ini, sama seperti semua orang yang pergi bekerja, mereka berpikir akan pergi bekerja, menyelesaikan hari dan kembali ke keluarga. Namun sayangnya hal itu tidak akan terjadi," tuturnya.
Advertisement
Serangan itu dilaporkan terjadi di kompleks yang luas yang merupakan area kantor perusahaan dan fasilitas pembuatan bir.
Kompleks ini dikenal secara luas sebagai "Miller Valley" di daerah Milwaukee, yang merupakan sebuah referensi ke Miller Brewing Co. yang sekarang menjadi bagian dari Molson Coors, seperti dikutip dari Assosiated Press, Kamis, (27/2/2020).
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Motif Belum Diumumkan
Motif serangan tembak itu tidak diberikan pihak berwenang setempat. Mereka juga dikatakan tidak memberikan rincian tentang penembak itu atau bagaimana penembakan itu terjadi.
Belum adanya hasil identifikasi terhadap korban. Polisi mengatakan, mereka masih berproses untuk menghubungi kerabat korban. Pihak berwenang juga melaporkan tidak adanya korban yang terluka selain mereka yang meninggal.
Penembak dipercaya melakukan aksi itu sendirian dan ancaman dikatakan sudah berakhir, menurut Kepala Polisi, Alfonso Morales.Â
Advertisement
Presiden Donald Trump Sampaikan Bela Sungkawa
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, turut menyampaikan bela sungkawa sebelum berbicara di Gedung Putih tentang langkah-langkah yang diambil pemerintahnya untuk memerangi Virus Corona.
"Hati kami hancur untuk mereka dan orang-orang yang mereka cintai," kata Presiden. "Kami mengirimkan bela sungkawa kami. Kami akan bersama mereka, dan (penembakan) itu adalah hal yang mengerikan".