China Siap Kirim 100 Ribu Bebek untuk Lawan Serangan Belalang Gurun

China mengerahkan 100.000 bebek untuk bantu mengatasi serangan belalang gurun di Pakistan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 18:35 WIB
ilustrasi bebek.
ilustrasi bebek. (iStockphoto)

Liputan6.com, China - Serangan belalang gurun yang telah menyerbu wilayah Afrika sejak Desember tahun lalu, dan fenomena tersebut merupakan wabah terburuk yang pernah dialami beberapa wilayah di negara itu dalam 70 tahun terakhir.

Dalam rangka sebagai upaya untuk melawan kawanan hama belalang, sebuah uji coba yang melibatkan bebek akan dilakukan di provinsi Xinjiang barat China dalam beberapa bulan mendatang.

Menurut sebuah laporan, China diperkirakan dapat mengerahkan 100.000 bebek ke Pakistan untuk membantu mengatasi kawanan belalang pemakan tanaman itu.

Pakistan mengumumkan keadaan darurat awal bulan ini dengan mengatakan bahwa jumlah belalang gurun yang telah menyerbu wilayah itu, dan merupakan yang terburuk dalam lebih dari dua dekade.

Melansir dari BBC, Jumat (28/2/2020), seorang ahli pertanian mengatakan seekor bebek dapat makan lebih dari 200 belalang sehari dan bisa lebih efektif daripada pestisida.

Seorang peneliti senior di Akademi Ilmu Pertanian Zhejiang Lu Lizhi, mengatakan kepada Bloomberg bahwa bebek adalah senjata biologis. Ia mengatakan bahwa bebek bisa melahap belalang lebih dari tiga kali lipat kemampuan ayam, yang hanya bisa makan sekitar 70 belalang dalam satu hari.

Mengenai hal itu, peneliti lain mempertanyakan apakah dengan bebek akan berjalan efektif. Pasalnya, hingga jutaan serangga juga merusak tanaman di beberapa bagian Afrika Timur.

Pemerintah China mengumumkan minggu ini bahwa mereka mengirim tim ahli ke Pakistan untuk mengembangkan "program yang ditargetkan" terhadap belalang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Uji Coba Masih Sebagai Metode Eksplorasi

Putra seorang petani mengangkat tangannya ketika dia dikelilingi oleh belalang padang pasir ketika berusaha mengusir mereka dari tanamannya, di desa Katitika, kabupaten Kitui, Kenya.
Putra seorang petani mengangkat tangannya ketika dia dikelilingi oleh belalang padang pasir ketika berusaha mengusir mereka dari tanamannya, di desa Katitika, kabupaten Kitui, Kenya. (AP Photo/Ben Curtis)

Mengenai uji coba yang akan dilakukan itu, rupanya sudah tersebar di akun media sosial China, Weibo, dengan beberapa warganet mengatakan agar bebek-bebek itu segera pergi dan kembali lagi ke China dengan selamat.

Setelah itu para bebek uji coba akan dikirim ke daerah-daerah Pakistan yang paling parah terkena dampak di provinsi Sindh, Balochistan, dan Punjab.

Namun, seorang profesor dari Universitas Pertanian China yang merupakan bagian dari delegasi ke Pakistan, mempertanyakan apakah bebek akan cocok dengan kondisi yang paling kering, di mana belalang menjadi masalahnya.

Zhang Long mengatakan, "Bebek bergantung dengan air, tetapi di daerah gurun Pakistan, suhunya sangat tinggi.” Ia mengatakan bahwa meskipun bebek telah digunakan melawan belalang sejak zaman kuno, penyebaran mereka belum memasuki program bantuan pemerintah dan masih merupakan metode eksplorasi.

Pada Januari, PBB menyerukan bantuan internasional untuk memerangi gerombolan belalang gurun yang tengah beterbangan dan menyerang Afrika Timur.

PBB juga mengatakan bahwa Ethiopia, Kenya, dan Somalia semuanya berjuang bersama dengan kawanan serangga pemakan makanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut sebuah laporan, Tiongkok juga pernah mengirim 30.000 bebek dari provinsi Zhejiang ke Xinjiang untuk mengatasi serangan hama belalang pada tahun 2000.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya