Gabungan Bintang Tampak Seperti Manusia Salju, Diduga Supernova Gagal

Dua bintang besar yang berdempetan membentuk wujud seperti manusia salju.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Mar 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 21:00 WIB
Dua bintang besar yang berdempetan membentuk wujud seperti manusia salju.
Dua bintang besar yang berdempetan membentuk wujud seperti manusia salju. (Source: UNIVERSITY OF WARWICK/MARK A. GARLICK)

Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti telah menemukan bintang besar berbentuk seperti manusia salju dengan komposisi atmosfer yang belum pernah terlihat sebelumnya. Penampakan tersebut lebih masif dari Matahari, tetapi hanya dua pertiga diameter Bumi.

Melansir BBC, Rabu (4/3/2020), objek tersebut diduga merupakan hasil penggabungan dua bintang putih yang sering meledak sebagai supernova yang kuat.

Dr Mark Hollands, dari Universitas Warwick, mengatakan penemuan tim ini dapat membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana proses ini terjadi.

"Aspek yang paling menarik dari bintang ini adalah bahwa ia pasti gagal meledak sebagai supernova. Tidak ada banyak objek putih sebesar ini."

"Masih ada banyak ketidakpastian tentang sistem bintang seperti apa yang mencapai tahap supernova. Aneh kedengarannya, mengukur sifat-sifat supernova yang 'gagal' ini, dan yang mirip di masa depan, memberi kami banyak informasi tentang jalur menuju termonuklir pemusnahan diri. "

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Memiliki Atmosfer Hidrogen atau Helium

Ilustrasi ledakan supernova di angkasa luar (NASA)
Ilustrasi ledakan supernova di angkasa luar (NASA)

Objek putih tersebut kemudian menjadi bintang seperti Matahari pada akhir hidup mereka, ketika mereka menggunakan semua bahan bakar nuklirnya.

Objek tersebut kehilangan sebagian besar atmosfernya, meninggalkan inti yang sangat panas. Atom-atom yang lebih berat di atmosfernya tenggelam, dan yang lebih ringan tetap berada di permukaan. Beberapa di antaranya memiliki atmosfer hidrogen atau helium yang hampir murni.

Tetapi bintang ini, bernama WDJ0551 + 4135, memiliki atmosfer yang luar biasa dan kaya akan karbon. Dr Hollands mengatakan, awalnya pengamatan ini "tidak masuk akal. Satu-satunya cara Anda bisa menjelaskannya adalah jika itu dibentuk melalui penggabungan dua objek putih kecil."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya