Liputan6.com, Jakarta - Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret untuk merayakan pencapaian perempuan sepanjang sejarah dan lintas negara.
Advertisement
Dilansir dari Time and Date, Jumat (6/3/2020), hari ini juga dikenal sebagai Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak-Hak Wanita dan Perdamaian Internasional.
Apa yang Biasa Dilakukan?
Acara Hari Perempuan Internasional diadakan di seluruh dunia pada tanggal 8 Maret. Berbagai wanita, termasuk pemimpin politik, komunitas, dan bisnis, serta pendidik, penemu, pengusaha, dan tokoh televisi terkemuka, biasanya diundang untuk berbicara di berbagai acara pada hari itu.
Acara semacam itu dapat meliputi seminar, konferensi, makan siang, makan malam atau sarapan. Pesan-pesan yang diberikan pada acara-acara ini sering berfokus pada berbagai tema seperti inovasi, penggambaran perempuan di media, atau pentingnya pendidikan dan peluang karier.
Banyak siswa di sekolah dan lingkungan pendidikan lainnya berpartisipasi dalam pelajaran khusus, debat atau presentasi tentang pentingnya perempuan dalam masyarakat, pengaruh mereka, dan masalah yang mempengaruhi mereka.
Di beberapa negara, anak-anak sekolah membawa hadiah kepada guru perempuan mereka dan perempuan menerima hadiah kecil dari teman atau anggota keluarga. Banyak tempat kerja memberikan perhatian khusus tentang Hari Perempuan Internasional melalui buletin atau pemberitahuan internal, atau dengan membagikan materi promosi yang berfokus pada hari itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Latar Belakang Ditetapkannya 8 Maret
Banyak kemajuan telah dibuat untuk melindungi dan mempromosikan hak-hak perempuan dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, tidak ada tempat di dunia yang bisa mengklaim bahwa wanita memiliki semua hak dan peluang yang sama dengan pria, menurut PBB.
Mayoritas, 1,3 miliar orang miskin di dunia adalah wanita. Rata-rata, perempuan menerima antara 30 dan 40 persen upah yang lebih sedikit, untuk pekerjaan yang sama. Perempuan juga terus menjadi korban kekerasan, dengan pemerkosaan dan kekerasan dalam rumah tangga terdaftar sebagai penyebab signifikan kecacatan dan kematian di antara perempuan di seluruh dunia.
Hari Perempuan Internasional pertama terjadi pada 19 Maret 1911.
Acara perdananya, yang meliputi aksi unjuk rasa dan pertemuan yang diselenggarakan, merupakan keberhasilan besar di negara-negara seperti Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.
Tanggal 19 Maret dipilih karena memperingati hari ketika raja Prusia berjanji untuk memberikan suara bagi para wanita pada tahun 1848. Janji itu memberi harapan akan kesetaraan, tetapi itu adalah janji yang gagal ia pertahankan. Tanggal Hari Perempuan Internasional pun kemudian dipindahkan ke 8 Maret 1913.
PBB menarik perhatian global terhadap keprihatinan perempuan pada tahun 1975 dengan menyerukan Tahun Perempuan Internasional. PBB juga mengadakan konferensi pertama tentang wanita di Mexico City tahun itu.
Majelis Umum PBB kemudian mengundang negara-negara anggota untuk menyatakan 8 Maret sebagai Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional pada tahun 1977.
Hari itu bertujuan membantu negara-negara di seluruh dunia menghapus diskriminasi terhadap perempuan. Ini juga difokuskan untuk membantu perempuan mendapatkan partisipasi penuh dan setara dalam pembangunan global. Sebaliknya, Hari Laki-Laki Internasional juga dirayakan pada tanggal 19 November setiap tahun.
Advertisement
Logo International Women's Day
Logo Hari Perempuan Internasional berwarna ungu dan putih dan menampilkan simbol Venus, yang juga merupakan simbol perempuan.
Wajah-wajah wanita dari semua latar belakang, usia, dan negara juga terlihat dalam berbagai promosi, seperti poster, kartu pos dan buklet informasi, pada Hari Perempuan Internasional.
Berbagai pesan dan slogan yang mempromosikan hari itu juga dipublikasikan sepanjang tahun ini.