Liputan6.com, Arizona - Beberapa waktu lalu, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan mengkonsumsi obat Chloroquine.
Yurianto menganjurkan masyarakat untuk lebih menerapkan pembatasan interaksi sosial atau social distancing. Sebab hal tersebut lebih efektif mecegah penularan virus corona.
Beda halnya dengan Chloroquine yang punya fungsi sebagai pemberantasan malaria. Namun, akibat mengonsumsi Chloroquine, seorang pria di Amerika Serikat mengalami hal buruk.
Advertisement
Baca Juga
Ia tewas setelah mengonsumsi Chloroquine yang ia percayai dapat melindungi dirinya dari COVID-19.
Dikutip dari laman nbcnews.com, Selasa (24/3/2020), tak hanya dirinya yang mengonsumsi obat tersebut. Sang istri juga turut menelan obat yang sama. Namun, ia masih beruntung. Pasalnya masih dalam perawatan dokter.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh tim dokter, ditemukan fakta bahwa Chloroquine yang mereka telan adalah jenis yang berbeda. Yang mereka telan adalah obat yang biasa digunakan untuk pengobatan parasit bagi ikan.
Istri lelaki itu mengatakan kepada NBC News bahwa dia telah menonton briefing yang disiarkan televisi di mana Presiden Trump berbicara tentang manfaat potensial dari Chloroquine.
Meskipun tidak ada obat yang disetujui untuk mencegah atau mengobati COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona baru itu, beberapa penelitian awal menunjukkan itu mungkin berguna sebagai terapi.
"Kami takut sakit," ujar wanita tersebut.
Dalam 20 menit, keduanya menjadi sangat sakit, pada awalnya merasa pusing dan panas.
"Aku mulai muntah," kata wanita itu kepada NBC News.
"Suamiku mulai mengalami masalah pernapasan dan ingin memegang tanganku."
Dia menelepon 911. Para responden darurat "mengajukan banyak pertanyaan" tentang apa yang mereka konsumsi. "Aku kesulitan berbicara, lalu jatuh."
Tak lama setelah tiba di rumah sakit, suaminya meninggal.
Simak video pilihan berikut:
Untuk Ikan Terpapar Parasit
Pasangan itu menyamakan kloroquin fosfat dengan Chloroquine. Padahal kloroquin fosfat berfungsi sebagai pengobatan untuk ikan yang terpapar parasit.
Daniel Brooks, direktur medis Pusat Informasi Racun dan Obat Banner, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Mengingat ketidakpastian seputar COVID-19, kami memahami bahwa orang-orang berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini, tetapi mengobati sendiri bukan cara untuk melakukannya."
Pada Jumat lalu, Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria memohon kepada warganya untuk tidak melakukan pengobatan sendiri dengan Chloroquine. Sebab, hal itu akan menimbulkam bahaya dan dapat menyebabkan kematian. Negara itu telah melaporkan setidaknya dua keracunan serupa.
Food and Drug Administration sejauh ini belum menyetujui Chloroquine untuk mengobati COVID-19 dan studi tentang keamanan dan efektivitasnya baru saja dimulai.
Advertisement