Victoria - Amelinda Devina asal Indonesia dan kekasihnya Christopher William Kelly dari Australia membayangkan pernikahan mereka akan dihadiri oleh ratusan orang tamu. Seperti pernikahan dambaan kebanyakan pasangan lain, meriah dan yang paling penting dihadiri orang-orang yang paling disayangi.
Tapi pasangan yang satu ini hanya melakukannya berdua dengan dua orang saksi dan satu penghulu. Semua itu terjadi akibat pandemi Virus Corona COVID-19, di mana Pemerintah Australia hanya memperbolehkan lima orang yang hadir dalam pernikahan, termasuk pasangan pengantin.
Baca Juga
Upacara pernikahan berlangsung pada pukul 16.00 sore di Gereja St Mary of the Angels Basilica, Geelong, sekitar satu jam menyetir dari Kota Melbourne.
Advertisement
Pernikahan Amelinda dan Chris kemudian disiarkan online melalui akun Facebook milik adik Chris, yang disaksikan oleh sekitar 20 penonton.
"Weird (atau aneh) karena vibe (suasananya) berbeda ketika kakak saya menikah," kata Devina kepada Natasya Salim dari ABC News seperti dikutip Kamis (2/4/2020).
Saat kakaknya menikah, Devina mengaku suasananya sedih dan haru, berbeda dengan apa yang ia rasakan.
"Saya tidak (merasa) haru bagaimana, tapi tetap merasakan so empty (atau kekosongan) karena gedung gerejanya juga besar."
Namun Devina mengaku jika perasaan kecewa dan sedih hilang ketika mereka menerima sambutan dari pihak keluarga yang telah menunggu di depan gedung gereja.
"Saya senang karena begitu keluar dari gereja ada keluarga yang sudah menunggu di luar," katanya.
"Ibu saya sudah ada di Facetime (telepon lewat video) juga. Semuanya berakhir dengan baik karena hari itu cerah dan kami bisa berfoto dan have fun (bersenang-senang)."
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Sudah Direncanakan Setahun Lalu
Devina dan Chris sudah mempersiapkan pernikahan mereka selama setahun.
Mereka sebenarnya memiliki pilihan untuk mengganti tanggal pernikahan, tapi menolak melakukannya.
"(Pihak) gereja sempat bicara sama saya apakah saya mau cancel (membatalkan) atau tidak karena banyak banget yang cancel ke tahun depan atau akhir tahun," kata Devina ketika diwawancarai ABC via telepon.
"Kalau mundur lebih ke arah tidak tenang, tidak enak. Kok kayaknya mundur lagi dan mundurnya belum tahu lagi sampai kapan," ujarnya yang memutuskan untuk tetap melaksanakan pernikahan sesuai jadwal.
Kebijakan Pemerintah Australia yang mengatur jumlah orang dalam satu gedung untuk tidak melebihi 100 orang mempengaruhi persiapan Devina beserta suami, termasuk juga beberapa pihak yang terlibat.
Mereka terpaksa membatalkan tempat yang tadinya akan digunakan untuk pesta pernikahan, termasuk juga katering dan tata rias.
Untungnya Devina mengatakan vendor yang sudah mereka pesan tidak meminta biaya tambahan, karena pembatalan disebabkan oleh pandemi Virus Corona COVID-19.
Akibatnya, Devina pun harus mendandani dirinya sendiri, tanpa bantuan penata rias.
"(Saya) make up sendiri, pakai fake eyelashes (bulu mata palsu), eyeliner, dan rambut juga saya keriting sendiri," ujarnya yang meminjam pengeriting rambut dari mertuanya.
"Bridesmaid (atau pengiring pengantin) saya datang hanya untuk membantu membenarkan alis saya."
Tapi Devina merasa beruntung karena telah mendapatkan gaun pengantinnya yang diproduksi oleh perusahaan di China.
China sempat memberhentikan beberapa pengiriman barang, termasuk ke toko di mana ia memesan baju pengantinnya.
"Gaun itu sudah saya dapatkan dari bulan Januari. Saya melihat beberapa calon pengantin lain di grup Facebook yang membeli di toko yang sama namun belum menerima barangnya," katanya.
Advertisement
Bertahan Karena Dukungan
Karena kasus penularan Virus Corona COVID-19 di Australia yang terus meningkat, satu per satu pengiring pengantin yang telah dipilih oleh Devina harus membatalkan kedatangan mereka.
Namun, ia merasa bersyukur karena keputusan mereka untuk tetap melangsungkan pernikahan didukung oleh teman-temannya.
"Beberapa dari mereka sempat update sama saya, mengirim pesan bilang sorry karena harus membatalkan. Padahal saya sudah mengurus semua gaun dan keperluan tata rias," katanya.
Devina pun mengaku jika mereka selalu bertanya bagaimana kabarnya, termasuk menawarkan diri jika Devina membutuhkan teman cerita.
Sebelum menikah pun, malah teman-temannya yang meminta Devina untuk tetap melangsungkannya.
Ucapan "congratulations" atau selamat membanjiri kolom komentar video pernikahan Devina dan Christopher yang berlangsung selama 42 menit.
"Senang-lah, meskipun beberapa orang yang menonton saya tidak kenal. Kami tidak menyangka itu terjadi. Tapi saya merasa dihargai walaupun pertemuan fisik harus diganti ke virtual," kata Devina.
"Ini konsekuensi yang harus saya terima karena tetap go on [melangsungkan pernikahan] di tengah wabah Virus Corona COVID-19."
Pernikahan keduanya tentu tidak akan pernah dilupakan, tidak saja karena menjadi momen bahagia dalam hidup, tapi juga di saat dunia sedang bertarung melawan Virus Corona COVID-19.
Selamat atas pernikahannya, Devina dan Chris!