Indonesia Tekankan Pentingnya Vaksin Terjangkau dalam Kemitraan ASEAN-AS Hadapi COVID-19

Indonesia menekankan bahwa jika vaksin sudah tersedia, aksesibilitas dan harga terjangkau penting diprioritaskan bagi negara berkembang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Apr 2020, 13:27 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 13:27 WIB
Menlu Retno dalam pertemuan Khusus Menlu ASEAN dan RRT di Vientienne, Laos, Kamis, 20 Februari 2020.
Menlu Retno dalam pertemuan Khusus Menlu ASEAN dan RRT di Vientienne, Laos, Kamis, 20 Februari 2020.(Source: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Kerja sama yang saat ini tengah digiatkan ASEAN dan Amerika Serikat dalam menghadapi pandemi Virus Corona COVID-19, membuat Indonesia juga menekankan pentingnya beberapa hal.

Yang pertama dan terutama adalah, pentingnya kemitraan strategis ASEAN dan AS dapat betul-betul berfungsi dan bermanfaat terutama selama pandemi.

"Kita tekankan bahwa walaupun masing-masing negara menghadapi tantangan yang berat, di dalam negeri, di negara masing-masing, namun jika bersatu dan saling membantu tentu beban tersebut akan lebih ringan," ujar Menlu Retno. 

"Hal lain yang kita sampaiakan adalah ajakan untuk mengesampingkan perbedaan dan fokus pada upaya menghadapi pandemik dan dampak sosial ekonomi dari COVID-19," sambung Retno.

Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan kerja sama yang bersifat jangka pendek untuk memenuhi kekurangan-kekurangan yang masih terus dihadapi terkait kelengkapan alat medis dan obat-obatan.

"Dalam konteks ini, Indonesia menyerukan pentingnya innovative cooperation atau kerjasama yang inovatif," tambahnya kemudian. 

Hal lain untuk kerjasama yang bersifat jangka pendek adalah menekankan pentingnya bekerja sama dalam pengembangan vaksin.

"Dan apabila vaksin sudah ada maka Indonesia secara konsisten menekankan pentingnya aksesibilitas vaksin bagi negara berkembang dan least developed country (LDCs) dengan harga terjangkau," tegas Menlu Retno. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kerja Sama Jangka Panjang

Telekonferensi oleh Menlu Retno bersama dengan 11 negara lain dalam membahas pandemi Virus Corona COVID-19.
Telekonferensi oleh Menlu Retno bersama dengan 11 negara lain dalam membahas pandemi Virus Corona COVID-19. (Twitter/@Menlu_RI)

Sedangkan untuk kerja sama jangka panjang, Indonesia menekankan bahwa kerja sama di masa depan harus berfokus pada resiliensi sistem kesehatan melalui pengembangan region wide disease control structure. 

Tak hanya itu, Menlu Retno juga menyampaikan hal terkait realokasi US Aid Fund di bawah program IGNITE dan PROSPECT.

IGNITE adalah Inclusive Growth in Asean Through Innovation, Trade and E-commerce. Ini adalah kerjasama teknis untuk badan-badan ASEAN di bidang fasilitasi perdagangan, ekonomi digital, sains teknologi dan inovasi.

Program ini juga mendorong  kerjasama yang bersifat cross-cutting terkait pengembangan UMKM sampai pengarusutamaan gender.

Sedangkan PROSPECT adalah Partnership for Regional Optimization within the Political Security and Socio-Cultural Community. Program kerja sama ini berbentuk dukungan untuk menangani tantangan yang sifatnya transnasional secara lebih baik. 

Hal lain dalam intervensi Indonesia adalah menekankan mengenai pentingnya strong collective and coordinated global leadership yang menghasilkan kepemimpinan dunia yang kuat, kolektif dan terkoordinasi.

"Karena kita meyakini bahwa hanya dengan kepemimpinan global yang kuat, bersama dan terkoordinasi kita akan dapat mengatasi pandemi ini dan dampaknya secara sosio-ekonomi dengan lebih baik," tutup Menlu Retno. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya