Liputan6.com, Jakarta Kala itu, 32 tahun yang lalu, seorang balita berusia 2,5 tahun, diculik di pintu masuk sebuah hotel di Xi'an, China. Setelah puluhan tahun dipisahkan dari orangtua kandungnya, pria bernama Mao Yin itu kini kembali kepelukan ayah dan ibunya.
Mao akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarganya pada Senin 18 Mei setelah hilang diculik saat masih balita di Provinsi Shaanxi, China barat laut. Keterangan pihak kepolisian mengungkap, pada pukul 15.30 waktu setempat, Mao dan orangtuanya berpelukan di Biro Keamanan Masyarakat Kota Xi'an.
Lahir pada Februari 1986, Mao diculik pada 1988. Tahun-tahun berikutnya, polisi melakukan penyelidikan dan penyisiran pada lebih dari 10 provinsi dan kota untuk menemukan Mao.
Advertisement
Namun, upaya polisi baru berhasil menemukan Mao setelah 32 tahun kemudian.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terbukti Berkat tes DNA
Pada akhir April 2020, kepolisian Xi'an menerima informasi ada seorang pria dari Provinsi Sichuan di China barat daya beberapa tahun lalu mengadopsi seorang anak dari Xi'an dengan biaya 6.000 yuan (1 yuan = Rp 2.095).
Setelah serangkaian investigasi dan perbandingan, polisi menemukan seorang pria bernama Gu dari Kota Mianyang di Sichuan, mirip dengan Mao yang hilang. Kemudian Gu dibuktikan sebagai orang yang sama dengan Mao melalui tes DNA, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (20/5/2020).
Advertisement
6.300 Anak Korban Penculikan
Menurut Kementerian Keamanan Publik China, lebih dari 6.300 anak yang diculik telah dipertemukan kembali dengan keluarga mereka melalui tes DNA sejak 2019.
Pada Mei 2016, kementerian tersebut meluncurkan platform online Tuanyuan, atau reuni dalam bahasa Mandarin, yang membantu menemukan 4.385 anak hilang di China.