PM Armenia dan Keluarga Dinyatakan Positif Corona COVID-19

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan bahwa ia dan keluarganya telah dites positif untuk Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jun 2020, 11:44 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 11:36 WIB
Dalam pesan video yang dibagikan via Facebook, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengumumkan bahwa ia dan keluarganya telah positif terkena Corona COVID-19 (Photo credit: Karen Minasyan/AFP/Getty Images)
Dalam pesan video yang dibagikan via Facebook, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengumumkan bahwa ia dan keluarganya telah positif terkena Corona COVID-19 (Photo credit: Karen Minasyan/AFP/Getty Images)

Liputan6.com, Jakarta- Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan keluarganya dinyatakan positif Virus Corona COVID-19. Tingkat infeksi baru juga dilaporkan mengalami kelonjakan di negara Kaukasus Selatan. 

Pada Senin 1 Juni 2020, PM Nikol Pashinyan mengumumkan hasil positif pada tes Corona COVID-19-nya dalam pesan video yang ia rekam sendiri. Lalu dibagikan di Facebook.

PM Nikol Pashinyan mengatakan, "Tes Virus Corona COVID-19 saya kemarin positif." Ia juga menambahkan bahwa istrinya, yang merupakan seorang jurnalis, Anna Hakobyan, dan keempat anak mereka juga dinyatakan positif Corona COVID-19.

PM Nikol Pashinyan mengatakan bahwa dia akan bekerja dari rumah dan ia juga tidak memiliki "gejala yang terlihat" dari virus tersebut, seperti dikutip dari Aljazeera, Selasa (2/6/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Pasien Corona COVID-19 Membanjiri Rumah Sakit di Armenia

Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Dengan sekitar tiga juta penduduk, Armenia sejauh ini melaporkan 9.492 kasus Virus Corona COVID-19 dan 139 kematian. Pasien dengan virus itu juga dilaporkan telah membanjiri rumah sakit di negara tersebut. 

Pejabat kesehatan Armenia pada pekan lalu mengatakan bahwa perawatan intensif bisa segera dibatasi, untuk pasien dengan peluang terbaik untuk bertahan hidup.

Pada 4 Mei 2020, Armenia mengangkat status waspada yang diberlakukan pada bulan Maret untuk memperlambat penyebaran Virus Corona COVID-19, dan hampir satu bulan setelahnya, PM Nikol Pashinyan memberikan pengumuman hasil tes Corona COVID-19-nya.

Namun Perdana Menteri Armenia mengakui bahwa telah terjadi pelanggaran karantina yang meluas, dan pemerintahnya telah gagal untuk menegakkan tindakan anti-virus, menurut laporan Aljazeera.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya