Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menjalani transisi kekuasaan dengan mulus pada tahun pertamanya. Ia terpilih sebagai presiden pada Juni 2019 menggantikan Nursultan Nazarbaev yang berkuasa selama hampir 30 tahun.
Pemerintahan Presiden Tokayev mendapat dukungan penuh dari Nazarbaev dan Kazakhstan berharap bisa terus berpartisipasi dalam politik internasional. Selama tahun pertama, Presiden Tokayev fokus pada konsep "Negara yang Mendengarkan".
Advertisement
Baca Juga
Ia memprakarsai berdirinya National Council of Public Trust (Dewan Nasional Kepercayaan Publik) yang terdiri atas tokoh nasional, ekonom, serta kaum intelektual untuk menghadirkan gagasan plural dalam membangun Kazakhstan.
Salah satu program yang menarik disorot adalah amnesti utang. Program ini menyasar ke ibu-ibu dengan keluarga yang besar, keluarga dengan anggota yang mengalami disabilitas, dan keluarga yang tak memiliki pencari nafkah.
"Secara keseluruhan, lebih dari 500 ribu orang mendapat dampak dari amnesti ini. Oleh karenanya, warga yang berada dalam situasi hidup yang sulit dibebaskan dari utang," jelas Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Program di bidang pendidikan dan keamanan juga diperkuat oleh Presiden Tokayev. Beasiswa untuk murid-murid Kazakhstan ditambah, begitu juga gaji pendidik, pegawai perlindungan sipil, serta penegak hukum.
Pada segi kriminal dan perlindungan HAM, Kazakhstan juga memperberat hukuman bagi beragam tipe kejahatan.
Pembuatan dan penjualan narkoba bisa dipenjara hingga 15 tahun, perkosaan yang tadinya diancam 8 tahun penjara kini harus menghadapi hukuman 20 tahun hingga seumur hidup, dan pelaku perdagangan manusia bisa dipenjara hingga 12 tahun.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mengatasi Corona
Kazakhstan juga terdampak oleh Virus Corona COVID-19. Ekonomi negara ini pun terkontraksi.
Dari segi fiskal, Kazakhstan mengandalkan cadangan devisa sebesar US$ 30 miliar, serta aset Dana Nasional Kazakhstan senilai lebih dari US$ 58 miliar.
European Bank for Reconstruction and Development (EBRD) memperkirakan ekonomi Kazakhstan akan menyusut 3 persen pada tahun ini. Namun, paket ekonomi Kazakhstan diperkirakan akan menggenjot kembali perekonomian hingga 5,5 persen pada 2021.
Kazakhstan juga berkata memilih bekerja sama dengan semua mitra-mitra strategis seperti Rusia, China, Amerika Serikat, Uni Eropa, Asia Tengah, serta Dunia Islam. Pemerintahan Presiden Tokayev berkata akan terus fokus mendukung stabilitas global.
Advertisement