Punya Presiden Baru, Gaji Guru Kazakhstan Naik 100 Persen

Ada kabar gembira bagi guru Kazakhstan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Nov 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2019, 20:40 WIB
Duta Besar Kazakhstan untuk Republik Indonesia: Daniyar Sarekenov
Duta Besar Kazakhstan untuk Republik Indonesia: Daniyar Sarekenov. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Kazakhstan memberikan kabar gembira bara guru usai terpilihnya Presiden Kassym-Jomart Tokayev sebagai presiden. Gaji-gaji para pendidik akan naik 25 persen per tahun dalam empat tahun ke depan, alias 100 persen dalam empat tahun.

Kabar itu disampaikan oleh Duta Besar baru Kazakhstan bagi Republik Indonesia Daniyar Sarakenov. Kenaikan gaji guru ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas pendidikan.

"Presiden juga menyampaikan kebutuhan pendidikan berkualitas dan menginstruksikan untuk menggandakan gaji guru selama empat tahun ke depan," ujar Sarakenov di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Pada tahun depan, gaji guru Kazakhstan akan langsung naik 25 persen. Selain itu, anak-anak berbakat dari kalangan perkampungan juga akan diprioritaskan agar bisa kuliah hingga ke luar negeri.

"Presiden mencatat perlunya memilih anak-anak perkampungan yang berbakat dan menyiapkan mereka untuk institusi pendidikan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri," ucap Sarakenov.

Saat ini ada sekitar 21 ribu lulusan sekolah yang tak punya akses ke pendidikan vokasi atau pendidikan tinggi. Presiden Tokayev pun berkata akan Presiden Tokayev Kazakhstan menyebut kurangnya pendidikan bisa berujung pada ekstrimisme.

Maka dari itu ia akan fokus membuat kebijakan agar lulusan sekolah punya akses ke sekolah vokasi atau pendidikan tinggi.

Faktor-faktor lain yang disorot presiden Kazakhstan adalah kualitas buku pelajaran yang masih buruk dan meminta kementerian terkait pendidikan untuk melakukan pembenahan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Modernisasi Sosial

Duta Besar Kazakhstan untuk Republik Indonesia Daniyar Sarekenov (tengah) dan Mantan Dubes RI untuk Kazakhstan Foster Gultom (batik biru)
Duta Besar Kazakhstan untuk Republik Indonesia Daniyar Sarekenov (tengah) dan Mantan Dubes RI untuk Kazakhstan Foster Gultom (batik biru). Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Fokus pada pendidikan merupakan bagian dari rencana Presiden Tokayev untuk melaksanakan modermisasi masyarakat. Ini dibutuhkan demi menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan pasar.

Rencana lainnya adalah menunjang keluarga dan menciptakan masyarakat yang inklusif. Ini termasuk memberikan perlindungan bagi korban kekerasan dan perhatian untuk 80 ribu anak-anak penyandang disabilitas.

Kazakhstan juga akan menunjang pembangunan infrastruktur olahraga bagi anak-anak. Tak hanya olahraga, dukungan bagi mereka yang bekerja di sektor seni dan budaya juga diberikan, yakni kenaikan gaji. Pada sektor kesehatan, per 1 Januari 2020, Kazakhstan akan mewajibkan asuransi kesehatan.

Terakhir, sang presiden baru akan membenahi bantuan jaminan sosial agar lebih tepat sasaran. Pasalnya, Presiden Tokayev mendeteksi adanya oknum yang sengaja tidak kerja atau menyembungikan penghasikan mereka supaya mendapatkan bantuan pemerintah. Keluarga mampu pun sampai turut mendapat bantuan.

Ia pun berjanji akan menegakan transparansi dalam pemberian bantuan sehingga tidak ada lagi orang yang malas-malasan dan supaya bisa didorong masuk ke dunia kerja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya