Liputan6.com, Jakarta - Sejarah mencatat pada 10 Juni 1940, Benito Mussolini, yang merupakan diktator Italia pada saat itu, menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris.Â
Pernyataan perang 80 tahun lalu tersebut muncul setelah penahanan komitmen resmi kedua belah pihak terkait pertempuran antara Jerman dan Sekutu.Â
Mussolini mengklaim bahwa ia ingin masuk sebelum kapitulasi lengkap Prancis hanya karena fasisme, ibaratnya "tidak percaya memukul seorang pria ketika ia sedang jatuh."
Advertisement
Dikarenakan kurangnya bahan baku dari Italia, Benito Mussolini waspada terhadap perang sebelumnya. Agar netral, Inggris dan Prancis juga membujuknya dengan janji-janji konsesi teritorial di Afrika.Â
Pada September 1939, Jerman mendesak keikutsertaan Italia, intervensi seperti itu lebih banyak membuktikan hambatan daripada bantuan.
Misalnya, meskipun Italia mendeklarasikan perang pada tanggal 10, namun, tidak sampai pada tanggal 20 baru pasukan negara tersebut dimobilisasi di Prancis, demikian seperti dikutip dari History.com, Rabu (10/6/2020).Â
Benito Mussolini, pemimpin Politik Italia saat itu, menjadi diktator fasis Italia pada tahun 1925 hingga tahun 1945. Awalnya, ia adalah seorang sosialis revolusioner, namun tahun 1919 ia memalsukan gerakan fasis paramiliter dan menjadi perdana menteri tahun 1922.
Saksikan Video Berikut Ini:
Reaksi Sekutu Hingga Siaran Radio Presiden Roosevelt
Pada deklarasi perang, reaksi Sekutu berlangsung cepat: di London, semua orang Italia yang telah tinggal di Inggris kurang dari 20 tahun dan yang berusia antara 16 dan 70 segera diasingkan.
Sedangkan di Amerika, Presiden Roosevelt menyiarkan di radio tentang janji dukungan untuk Inggris dan Prancis dengan "Sumber daya material bangsa."
Advertisement