10-6-1940: Diktator Italia Benito Mussolini Nyatakan Perang ke Prancis dan Inggris

Hari ini 80 tahun yang lalu, diktator Benito Mussolini, yang merupakan diktator Italia pada saat itu, menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Jun 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 06:00 WIB
Potret Kehidupan Warga Paris Usai Perang Dunia II
Warga Paris menaiki van yang digunakan sebagai transportasi umum, pada Oktober 1944 di Paris, beberapa bulan setelah Pembebasan Paris, selama Perang Dunia Kedua. (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah mencatat pada 10 Juni 1940, Benito Mussolini, yang merupakan diktator Italia pada saat itu, menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris. 

Pernyataan perang 80 tahun lalu tersebut muncul setelah penahanan komitmen resmi kedua belah pihak terkait pertempuran antara Jerman dan Sekutu. 

Mussolini mengklaim bahwa ia ingin masuk sebelum kapitulasi lengkap Prancis hanya karena fasisme, ibaratnya "tidak percaya memukul seorang pria ketika ia sedang jatuh."

Dikarenakan kurangnya bahan baku dari Italia, Benito Mussolini waspada terhadap perang sebelumnya. Agar netral, Inggris dan Prancis juga membujuknya dengan janji-janji konsesi teritorial di Afrika. 

Pada September 1939, Jerman mendesak keikutsertaan Italia, intervensi seperti itu lebih banyak membuktikan hambatan daripada bantuan.

Misalnya, meskipun Italia mendeklarasikan perang pada tanggal 10, namun, tidak sampai pada tanggal 20 baru pasukan negara tersebut dimobilisasi di Prancis, demikian seperti dikutip dari History.com, Rabu (10/6/2020). 

Benito Mussolini, pemimpin Politik Italia saat itu, menjadi diktator fasis Italia pada tahun 1925 hingga tahun 1945. Awalnya, ia adalah seorang sosialis revolusioner, namun tahun 1919 ia memalsukan gerakan fasis paramiliter dan menjadi perdana menteri tahun 1922.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Reaksi Sekutu Hingga Siaran Radio Presiden Roosevelt

Potret Kehidupan Warga Paris Usai Perang Dunia II
Penumpang berjalan di peron sebelum naik kereta utama, pada Oktober 1944 di stasiun Paris, beberapa bulan setelah Pembebasan Paris, selama Perang Dunia Kedua. (AFP Photo)

Pada deklarasi perang, reaksi Sekutu berlangsung cepat: di London, semua orang Italia yang telah tinggal di Inggris kurang dari 20 tahun dan yang berusia antara 16 dan 70 segera diasingkan.

Sedangkan di Amerika, Presiden Roosevelt menyiarkan di radio tentang janji dukungan untuk Inggris dan Prancis dengan "Sumber daya material bangsa."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya