Liputan6.com, Buenos Aires - Badan cuaca PBB, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan telah memverifikasi dua petir di Amerika Selatan yang mencatat rekor jarak terpanjang dan durasi terlama.
WMO menyatakan di situs internetnya hari Jumat bahwa Komite Cuaca dan Iklim Esktrem organisasi itu menggunakan teknologi satelit baru untuk memverifikasi bahwa pada 31 Oktober 2018, sambaran petir yang dimulai di Brasil Selatan menempuh jarak 709 kilometer lebih.
Advertisement
Baca Juga
WMO menyatakan durasi terlama sambaran petir yang tercatat adalah 16,73 detik pada 4 Maret 2019, terjadi di Argentina Utara.
Badan PBB itu menyatakan kedua rekor baru itu masing-masing lebih dari dua kali lipat rekor terdahulu dalam hal jarak dan durasi, yang masing-masing tercatat di negara bagian Oklahoma, AS, dan di Perancis.
Komite itu menyimpan rekor resmi cuaca ekstrem di tingkat global, hemisfer dan regional. Profesor Randall Cerveny dari komite itu menyebut rekor-rekor tersebut "luar biasa" untuk sambaran-sambaran petir tunggal, dan merupakan contoh kekuatan alam.
Simak video pilihan berikut:
Petir Sangat Berbahaya
Ia mengatakan keduanya bisa menjadi dasar berharga bagi penelitian mengenai petir pada masa mendatang.
WMO menerbitkan rekor petir itu pekan ini, menjelang Hari Kesadaran Petir Internasional, 28 Juni.
Organisasi itu menyatakan petir merupakan bahaya besar yang menewaskan banyak orang setiap tahun dan temuan-temuan ini menyoroti pentingnya masalah keselamatan masyarakat dari petir.
Sebagai tip keselamatan, WMO menganjurkan jika jarak antara kilat dan guntur terjadi kurang dari 30 detik, segeralah masuk ke ruangan! Tunggu sekitar 30 menit setelah kilat terakhir terjadi sebelum memulai kembali aktivitas di luar ruangan.
Advertisement