4 Tips Aman Menjalankan Idul Adha di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Idul Adha tahun ini berbeda. Dimana, umat muslim harus menjalankannya di tengah pandemi Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Jul 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 20:10 WIB
Ilustrasi Masjid (Istimewa)
Ilustrasi Masjid (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Idul Adha 1441 H sangat berbeda. Dimana, umat muslim harus menjalankannya di tengah pandemi Corona COVID-19.

Idul Adha yang biasanya dihabiskan dengan kumpul bersama keluarga, kini harus menjalani batasan-batasan pertemuan. Uni Emirat Arab menjadi salah satu negara yang menerapkan pembatasan.

Bahkan, masyarakat dianjurkan untuk salat di rumah dan berkomunikasi dengan keluarga lewat sambungan telepon atau perangkat elektronik lainnya.

Seperti dikutip dari laman gulfnews, Kamis (30/7/2020) berikut 4 tips menjalankan ibadah Idul Adha di tengah pandemi Corona COVID-19:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Berdoa di Rumah

Ilustrasi masjid, Iduladha
Ilustrasi masjid, Iduladha. (Sumber: Pixabay)

Dianjurkan untuk melakukan salat Idul Adha di rumah-rumah dan takbir yang disiarkan melalui sarana visual dan audio.

Di Uni Emirat Arab, khotbah Hari Arafat akan diterjemahkan ke dalam sepuluh bahasa untuk disiarkan di dua platform, menurut pengurus Masjid Agung dan Masjid Nabi di Arab Saudi. Khotbah tahun lalu diterjemahkan ke dalam lima bahasa.

Namun, khotbah tahun ini akan dalam bahasa Inggris, Melayu, Urdu, Persia, Prancis, Mandarin, Turki, Rusia, Hawsawi, dan Bengali.

Hari Arafat menandai hari kedua Haji. Peristiwa itu juga menandai hari ketika sebuah ayat Al-Quran mengungkapkan bahwa Islam disempurnakan, dan ketika rahmat Allah selesai.

 

2. Tujukan Sumbangan ke Badan Resmi

Ilustrasi Masjid (Istimewa)
Ilustrasi Masjid (Istimewa)

Dewan Emirat di UEA untuk Fatwa Syariah merekomendasikan bahwa sumbangan dan korban harus ditujukan ke badan amal resmi saja.

UAE telah mengidentifikasi tiga metode bagi individu untuk membeli dan mendistribusikan pengorbanan Idul Fitri, yang meliputi:

Berkoordinasi dengan masyarakat amal di negara itu untuk membeli dan mendistribusikan hewan kurban.Menghubungi pihak berwenang, seperti Bulan Sabit Merah, melalui aplikasi pintar sehingga hewan dapat dibeli, disembelih, dan dikirim ke rumah mereka.

Menggunakan RPH yang ditentukan oleh otoritas lokal sehingga aman, dan yang menerapkan semua tindakan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19.

 

3. Kunjungan dan Pertemuan

Ilustrasi Masjid
Ilustrasi Masjid (sumber: iStock)

Otoritas Manajemen Darurat, Krisis dan Bencana Nasional (NCEMA) menekankan perlunya untuk menghindari kunjungan keluarga dan pertemuan, menggantinya dengan sarana komunikasi elektronik atau kontak telepon.

Mengunjungi wanita hamil, anak-anak dan mereka yang memiliki penyakit kronis yang paling rentan terhadap Corona COVID-19, harus dihindari.

 

4. Komitmen Terhadap Tindakan Pencegahan

Ilustrasi masjid
Ilustrasi masjid (sumber: iStockphoto)

Hari libur umum resmi untuk Idul Adha, sesuai dengan tahun 1441 dari kalender Islam, adalah dari 30 Juli hingga 2 Agustus 2020. Hari Arafat akan terjadi pada 30 Juli dan Idul Adha akan dirayakan pada 31 Juli, demikian dari keputusan pemerintah UEA.

Keluarga tidak diperbolehkan untuk mengadakan perayaan khusus di rumah atau pertemuan besar, dan pertemuan terbatas hanya untuk anggota keluarga inti.

Untuk memastikan bahwa penghuninya aman, pihak berwenang menekankan perlunya menjaga jarak yang aman setiap saat antara masing-masing orang, asalkan tidak kurang dari dua meter, dan mengikuti prosedur desinfeksi di rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya