Sputnik V Jadi Nama Vaksin Virus Corona COVID-19 Pertama di Dunia Buatan Rusia

Rusia menamai vaksin Virus Corona COVID-19 buatan mereka "Sputnik V". Sehari sebelumnya, negara tersebut menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin virus itu untuk digunakan umum.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Agu 2020, 13:29 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 12:27 WIB
FOTO: Rusia Daftarkan Vaksin COVID-19 Pertama di Dunia
Vaksin COVID-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin pada 11 Agustus 2020, negaranya telah mendaftarkan vaksin COVID-19 pertama di dunia. (Xinhua/RDIF)

Liputan6.com, Jakarta- Rusia telah menamai vaksin Virus Corona COVID-19 yang baru mereka kembangkan dan daftarkan, yaitu "Sputnik V."

Pengumuman tentang nama vaksin Virus Corona COVID-19 itu disampaikan oleh pimpinan dana investasi Rusia, menyusul klaim negara tersebut yang menyatakan bahwa mereka telah menjadi pertama yang mengembangkan vaksin.

Dikutip dari AFP, Rabu (12/8/2020), uji coba Fase 3 akan dimulai pada 12 Agustus, menurut Kirill Dmitriyev, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia yang mendanai proyek vaksin. Sementara untuk produksi industri, diharapkan mulai pada bulan September mendatang.

"Kami telah melihat minat yang besar pada vaksin Rusia yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya dari luar negeri," papar Kirill Dmitriyev, dan menambahkan bahwa "aplikasi permintaan awal untuk lebih dari satu miliar dosis" vaksin telah diterima dari 20 negara.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa bersama mitra asing, Rusia siap memproduksi 500 juta dosis vaksin Virus Corona COVID-19 per tahun di lima negara.

Saksikan Video Berikut Ini:

Dialog Konstruktif

FOTO: Rusia Daftarkan Vaksin COVID-19 Pertama di Dunia
Seorang peneliti bekerja di laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin pada 11 Agustus 2020, negaranya telah mendaftarkan vaksin COVID-19 pertama di dunia. (Xinhua/RDIF)

Di sisi lain, "Media yang melakukan serangan terkoordinasi dan sangat hati-hati" untuk "mendiskreditkan" vaksin Rusia juga dikecam oleh Kirill Dmitriyev.

Ia pun meminta negara-negara lain untuk "Melakukan dialog konstruktif, dengan menyoroti Soviet yang sempat bekerja sama dengan AS dalam program luar angkasa.

Kirill Dmitriyev mengatakan, bahwa negara lain harus "Memberikan warganya obat yang berkualitas baik dan aman di masa yang akan datang, yang benar-benar menyelamatkan nyawa dan dapat menghentikan pandemi."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya