Bendung Corona COVID-19, Wilayah Utara Australia Akan Ditutup Hingga 2022

Wilayah utara Australia akan ditutup untuk pengunjung untuk selama 18 bulan lagi, dalam upaya mengantisiasi hotspot Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Agu 2020, 09:51 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 08:00 WIB
Hari Pertama Pemberlakuan Wajib Masker di Melbourne
Orang-orang yang memakai masker berjalan di luar Stasiun Flinders Street di Melbourne, Kamis (23/7/2020). Sebagian penduduk kota terpadat kedua di Australia, Melbourne, mematuhi undang-undang baru yang mewajibkan pemakaian masker. (James Ross / AAP Image via AP)

Liputan6.com, Jakarta- Pihak berwenang Australia mengatakan bahwa wilayah utara di negara tersebut akan ditutup untuk pengunjung untuk selama 18 bulan lagi, dalam upaya mengantisiasi hotspot Virus Corona COVID-19.

Dikutip dari AFP, Rabu (12/8/2020), kebijakan tersebut juga dikeluarkan untuk melindungi populasi Aborigin yang besar dan rentan.

Menurut angka pemerintah, wilayah utara yang jarang penduduknya merupakan rumah bagi sekitar 250.000 orang, di mana 30 persen di antaranya adalah Aborigin.

Menteri Wilayah Utara, Michael Gunner mengatakan kepada penyiar ABC, "Kami akan memiliki kendali perbatasan ketat setidaknya selama 18 bulan ke depan. Dan kami mengeluarkan sumber daya sehingga kami dapat melakukan itu."

Penduduk asli Australia dianggap lebih berisiko terhadap Corona COVID-19, karena pengaruh faktor sosial ekonomi dan budaya terhadap akses ke perawatan medis dan kesehatan.

Tak hanya itu, banyak kelompok Aborigin yang mengkhawatirkan Corona COVID-19 dapat menyebar melalui komunitas adat terpencil, di mana masih terbatasnya layanan perawatan kesehatan.

"Inilah yang menurut saya perlu saya lakukan untuk memastikan beberapa orang yang paling rentan di dunia tetap aman," jelas Gunner.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Penutupan di Negara Bagian Victoria dan Kota Sydney

Suasana Melbourne Saat Masuk Pembatasan Tahap 4 Kasus Covid-19
Polisi berpatroli di sebuah jalan di Melbourne, Australia (3/8/2020). Melbourne memasuki pembatasan Tahap 4 dengan aturan yang lebih ketat sebagai upaya untuk membatasi pergerakan masyarakat dan penyebaran COVID-19. (Xinhua/Bai Xue)

Sejak awal pandemi, wilayah utara Australia hanya mencatat sedikit kasus dan tidak adanya kematian karena Virus Corona COVID-19.

Penutupan untuk saat ini, diberlakukan di negara bagian Victoria dan Kota Sydney, dan Menteri Michael Gunner mengatakan bahwa ia mengharapkan wilayah lain dapat dikecualikan.

Australia telah menutup perbatasan internasionalnya hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Negara tersebut telah mencatat hampir 22.000 kasus dan 332 kematian akibat Corona COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya