Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Maria Monique Lastwish Indonesia memiliki program Asia Cooking Journeys (ACJ), yang ditujukan untuk anak-anak difabel dan para pekerja medis. Cara untuk mengapresiasi mereka di masa sulit akibat pandemi COVID-19.
"Saya bisa jelaskan bahwa Asia Cooking Journeys, dengan satu porsi makanan yang dimasak oleh chef atau home cook, dan masakan tersebut diberikan kepada para medis atau orang difabel, dan kita adakan di tiap weekend. Untuk driver atau stafnya. Kita minta dokter memotretnya ketika menerima makanan itu untuk galeri foto," papar Natalia Sutrisno Tjahja dalam sebuah video yang Liputan6.com terima baru-baru ini.
Dalam program ini, para home cook, atau orang-orang yang masak di rumah dapat mendonasikan masakan untuk para pekerja medis yang saat ini berjuang di garis terdepan selama pandemi Virus Corona COVID-19.
Advertisement
Anak-anak atau pekerja medis yang menerima kasih dari Asia Cooking Journeys itu juga akan didokumentasikan dalam sebuah galeri foto.
Saksikan Videonya Berikut Ini:
Hadir Sejak April Lalu
Program Asia Cooking Journeys (ACJ) sendiri sudah ada sejak di awal pandemi masuk ke Indonesia, yaitu 25 April 2020. Telah merambah tiga benua, yakni Asia, Eropa, Amerika.
Natalia Tjahja sebagai pendiri program ini tak menyadari bahwa program Asia Cooking Journeys ini mendapatkan minat yang banyak dari berbagai benua.
"Dalam 45 hari, Asia Cooking Journeys pun sudah ada di tiga benua. Asia, Eropa dan Amerika. Diikuti oleh banyak sekali chef, home cook, khususnya di Indonesia sangat banyak sekali, tidak bisa saya jelaskan satu per satu," kata dia melelui pesan video yang Liputan6.com terima baru-baru ini.
Orang pertama yang mendukung ide ini adalah Ibu Siti Marifah Ma'ruf Amin. Ia juga mensupport Asia Coooking Journeys Taiwan.
Ratusan home cook dan chef memberikan dukungannya pada program Asia Cooking Journeys ini.
Beberapa di antaranya Horison Ultima Bandung, Ayam Geprek 12 Pas, Osy Snack, Mandi Resto, Cungo Exprrss, Horapa Semarang, home cook Ari Kartika, Jenny O, Wdyawaty Atmadja dll.
"Ari Kartika adalah home cook asal Jakarta yang memiliki komitment hati untuk memasak makanan setiap weekend untuk para medis. Di Yogya ada Wiwied, seorang guru SLB Daya Ananda yang mengumpulkan para chef dan homecook untuk support ACJ," papar Natalia.
Selain itu, Konjen RI untuk Los Angeles, Saud P Krisnawan dan jajaran juga ikut serta mengumpulkan para chef Indonesia untuk memasakan Indonesian food bagi para medis di negara itu.
Advertisement
Pengalaman Berkesan di Thailand
Salah satu yang paling berkesan untuk Natalia adalah ketika mengadakan Asia Cooking Journeys di Thailand.
"Yang mana saya itu tidak ada kenalan home cook atau koki lainnya, namun Presiden Paralympic Committee Thailand, Nick Bhirombhakdi, dia memperbolehkan saya memberikan makanan kepada tim paralimpik atlet setiap weekend," ujarnya.
"Saya berterimakasih sama Tuhan, Mr Nick percaya kepada saya. Tapi saya masih tidak punya chef, tidak punya home cook, yang saya lakukan, tiap minggu berdoa, dan tuhan kabulkan doa saya. Tiap weekend kita bisa kasih makanan kepada para atlet," tuturnya.
Pada momen itu, Natalia menceritakan pertemuannya dengan Chef Munish Mukki. Ia juga mengumpulkan chef Indonesia untuk memasakan menu Nusantara atau Thailand untuk diberikan kepada para atlet.
"Dengan kesungguhan saya yang mungkin orang melihat unbelieveable, tapi tetap saya jalani terus
Tak hanya itu, Managing Director Cavallino Motors Ferrari Thailand, Nandhamalee Bhirombhakdi juga membantu Natalia dalam programnya di Thailand, dengan memanggil beberapa publik figur untuk meramaikan suasana.
"Membantu mengumpulkan selebritas top, yang juga chef, untuk mensupport program ini. Bahkan dalam waktu dekat, Nandhamalee akan mengumumpulkan lagi selebritas, lebih banyak lagi, untuk mengadakan program Asia Cooking Journeys, bersama Cooking Journeys, bersama kami Lian Hope," jelas Natalia.
Pada 21 Agustus, Asia Cooking Journeys merambah Negeri Jiran bersama Majelis Sukan Negara Malaysia. Jadi total ada 3 Paralympic yang mendukung acara tersebut (Thailand, Malaysia dan Singapura).
ACJ di Singapura, Filipina, Malaysia, Yunani juga memiliki kisah tak kalah luar biasa.
Rasa terima kasih begitu besar dihaturkan Natalia terhadap seluruh yang mendukung program tersebut.
Reporter: Yohana Belinda