Kasus Baru COVID-19 Bermunculan, Korsel Perketat Lagi Protokol Kesehatan

Total kasus COVID-19 di Korea Selatan menjadi 17.399 dengan 309 kematian.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Agu 2020, 16:02 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2020, 16:02 WIB
Melihat Polisi Korsel Jalani Tes Covid-19
Seorang pekerja medis memegang kipas angin portabel selama panas terik sementara petugas polisi menjalani tes COVID-19 di klinik darurat di Badan Kepolisian Metropolitan Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (19/8/2020). (AP Photo / Ahn Young -joon)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan melaporkan kenaikan harian tertinggi kasus baru COVID-19 sejak awal Maret pada hari ini, Minggu 23 Agustus 2020.

Dilaporkan, wabah terus menyebar dari sebuah gereja Seoul dan dari demonstrasi politik yang dihadiri anggotanya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 397 infeksi baru pada Sabtu tengah malam, naik dari 332 hari sebelumnya dan menandai lebih dari seminggu kenaikan tiga digit harian.

Dikutip dari laman Japan Today, Minggu (23/8/2020) hal ini membuat total kasus COVID-19 di Korea Selatan menjadi 17.399 dengan 309 kematian.

Mulai hari ini, pemerintah Korsel kembali memperketat sejumlah protokol kesehatan, di antaranya memberlakukan aturan jarak sosial tingkat kedua di daerah-daerah di luar Seoul, serta melarang pertemuan gereja secara langsung dan menutup klub malam, prasmanan, dan kafe.

Otoritas kesehatan mengatakan bahwa mereka pada akhirnya dapat menerapkan aturan jarak sosial tahap 3 yang paling sulit, di mana sekolah dan bisnis didesak untuk ditutup, jika tingkat peningkatan infeksi baru tidak segera melambat.

Di media sosial, para ibu memposting catatan yang mengatakan mereka telah membatalkan rencana liburan ke hotel terdekat dan pulau resor selatan Jeju untuk mematuhi pedoman pemerintah.

Pada hari Jumat kemarin, otoritas kesehatan mengatakan infeksi COVID-19 Korea Selatan kembali "berjalan lancar" karena ratusan infeksi telah mulai keluar dari Gereja Presbiterian Sarang Jeil yang dijalankan oleh seorang pengkhotbah sayap kanan.

Anggota gereja yang menghadiri protes anti-pemerintah di Seoul pada 15 Agustus juga telah menyebabkan kasus baru di seluruh negeri.

Simak video pilihan berikut:

Bukan Kali Pertama

Melihat Polisi Korsel Jalani Tes Covid-19
Petugas polisi menunggu tes COVID-19 mereka di klinik darurat di Badan Kepolisian Metropolitan Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (19/8/2020). (AP Photo / Ahn Young-joon)

Klaster Gereja Sarang Jeil bukanlah gereja pertama yang tersangkut kasus COVID-19. Sebelumnya, klaster sekte Shincheonji menyebarkan virus ke lebih dari 5.000 orang.

Pemimpin gereja Shincheonji ditangkap polisi karena tidak kooperatif dalam upaya contact-tracing.

Kasus Gereja Sarang Jeil membuat resah karena banyak peserta misa merangkap demo yang datang ke Seoul dari luar kota. Ratusan anggota gereja masih ogah dites dan pihak gereja tak memberikan data lengkap ke pihak berwenang.

Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Ganglip berkata infeksi dari klaster Sarang Jeil diperkirakan akan melonjak mengingat inkubasi virus mencapai 2 minggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya