Liputan6.com, Washington, D.C. - Seorang pegawai Gedung Putih dikonfirmasi positif Virus Corona (COVID-19). Kabar ini muncul usai ratusan orang hadir di acara perjanjian damai antara Israel dan negara Arab di Gedung Putih.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump membenarkan ada pegawai yang terinfeksi. Namun, ia menyebut pegawai itu tak dekat-dekat dengannya.
Advertisement
Baca Juga
"Saya baru dengar pagi ini," ujar Donald Trump di Gedung Putih seperti dikutip Kamis (17/9/2020).
"Dan dia bukan orang yang dekat-dekat saya," ia menambahkan.
Ini bukan pertama kalinya ada pegawai Gedung Putih yang positif COVID-19. Sebelumnya, valet di Gedung Putih juga dinyatakan positif.
Penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, serta direktur komunikasi wapres AS Katie Miller juga dilaporkan positif COVID-19. Keduanya telah sembuh dan kembali bekerja.Â
Presiden AS Donald Trump belakangan ini kerap melanggar aturan social distancing di Gedung Putih. Ketika Konvensi Partai Republik, kerumunan orang menyaksikan pidato Melania Trump tanpa memakai masker.Â
Acara perdamaian antara Israel dan negara Arab juga tidak mengikuti aturan social distancing dan beberapa orang tidak pakai masker. Trump dan perwakilan Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain juga tak memakai masker.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 6,6 juta kasus COVID-19 di AS. Sebanyak 196 ribu orang meninggal dunia dan 2,5 juta sembuh.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
AS Kirim Ventilator ke Indonesia
Bantuan 400 unit ventilator dari Amerika Serikat telah tiba di Indonesia. Totalnya, AS sudah mengirim 1.000 ventilator selama pandemi Virus Corona (COVID-19).
Kiriman ventilator ini adalah janji Presiden AS Donald Trump kepada Presiden Joko Widodo. Keduanya sempat berbincang pada April 2020.Â
"Donasi ini melengkapi upaya berkelanjutan pemerintah Indonesia untuk memerangi COVID-19 dan menunjukkan kelanjutan komitmen Amerika Serikat untuk memimpin respons global terhadap krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini - di dalam negeri dan di seluruh dunia, bersama dengan teman-teman dan sekutu kami," kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat Heather Variava, dalam keterangan persnya pada Rabu 16 September 2020.
Hingga saat ini, lebih dari 400 ventilator telah didistribusikan ke berbagai rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia. Pemerintah AS, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), akan terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk memfasilitasi distribusi ventilator ke 34 provinsi serta memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan yang tepat.
Amerika Serikat merupakan kontributor terbesar kesehatan global, dan terus membantu para teman dan sekutu kami melalui upaya 'All-of-America' yang mencakup bantuan dari pemerintah, dunia usaha, LSM, dan organisasi keagamaan.
Pihak AS berkata, USAID telah menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun di sektor kesehatan Indonesia, membangun landasan yang kuat untuk respons COVID-19 yang lebih efektif.
"Ventilator hanyalah salah satu bentuk bantuan darurat Kedutaan Besar AS untuk Indonesia dalam perang melawan COVID-19 dan merupakan tambahan dari total 11 juta dolar AS (187 miliar Rupiah) yang telah diinvestasikan oleh Pemerintah AS dalam perjuangan melawan COVID-19 di Indonesia," ujar pihak Kedubes AS.
Advertisement