Sinovac Uji Coba Vaksin COVID-19 pada Anak-Anak dan Remaja Mulai 28 September

Sinovac Biotech berencana untuk memulai uji klinis vaksin COVID-19 eksperimental terhadap anak-anak dan remaja pada akhir September 2020.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 18 Sep 2020, 07:04 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 07:04 WIB
China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Seorang anak melihat kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech LTD yang diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Pembuat vaksin asal China, Sinovac Biotech berencana memulai uji klinis vaksin Virus Corona COVID-19 eksperimental terhadap anak-anak dan remaja pada akhir September 2020.

Langkah tersebut memperluas pengujian untuk vaksin eksperimentalnya yang sudah berada dalam tahap akhir studi uji coba terhadap orang dewasa.

Menemukan vaksin yang manjur untuk seluruh populasi, termasuk mereka yang berusia lebih muda, bisa menjadi sangat penting untuk mencegah wabah COVID-19 di sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak, yang juga berpotensi menularkan penyakit tersebut kepada guru dan orang tua. 

Secara total, terdapat 552 peserta sehat yang berusia antara tiga hingga 17 tahun yang akan menerima suntika dua dosis CoronaVac (vaksin buatan Sinovac) atau plasebo dalam uji coba gabungan Fase 1 dan Fase 2, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (18/9/2020).

Catatan pendaftaran vaksin mengatakan pada 16 September, bahwa uji coba vaksin terhadap anak-anak dan remaja itu akan dimulai pada 28 September mendatang di Provinsi Hebei, China bagian utara.

Sementara itu, juru bicara Sinovac juga menegaskan bahwa uji coba vaksin COVID-19 tersebut telah mendapatkan persetujuan dari regulator China.

 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Berbagai Kasus COVID-19 pada Anak-anak

China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 terlihat dipajang dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan data sejauh ini, menunjukkan bahwa Virus Corona COVID-19 pada umumnya menyebabkan penyakit yang lebih ringan pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. 

Namun dalam beberapa kasus, terdapat anak-anak yang dilaporkan membutuhkan perawatan intensif.

Di sejumlah rumah sakir di AS, ratusan anak-anak dilaporkan mengalami sindrom peradangan yang jarang tetapi parah, dan masih berkaitan dengan COVID-19.

Gejala-gejala yang mereka alami juga di antaranya adalah demam, ruam, dan kelenjar membengkak.

Meskipun para ahli mengkhawatirkan keamanan vaksin yang belum menyelesaikan pengujian standar, China telah menginokulasi setidaknya puluhan ribu warganya dengan vaksin COVID-19 eksperimental, hingga menarik minat internasional dalam pengembangannya. 

Sebagai bagian dari program itu, CoronaVac, sekitar 90 persen karyawan perusahaan (pembuat CoronaVac) dan keluarga mereka telah mendapatkan vaksin tersebut. 

Selain itu, uji coba berskala besar juga sudah dalam tahap akhir yang digelar di sejumlah negara yaitu Brasil, Indonesia, dan Turki. 

Pada awal September 2020, Sinovac sempat menyatakan bahwa CoronaVac tampaknya aman dan mampu menginduksi antibodi untuk kalangan orang tua. Sementara level antibodi yang dihasilkan vaksin pada orang dewasa yang lebih muda diketahui cenderung lebih rendah, berdasarkan hasil awal dari uji coba tahap awal hingga menengah.

Infografis 5 Kandidat Vaksin COVID-19 untuk Indonesia

Infografis 5 Kandidat Vaksin Covid-19 untuk Indonesia
Infografis 5 Kandidat Vaksin Covid-19 untuk Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya