Arab Saudi Temukan Jejak Kaki Manusia Berumur 120 Ribu Tahun

Arab Saudi mengungkapkan penemuan jejak kaki manusia purba yang diduga berusia 120.000 tahun yang ditemukan di provinsi Tabuk di barat laut negara itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 17:50 WIB
Penemuan Jejak Kaki Manusia Purba
Penemuan Jejak Kaki Manusia Purba di Arab Saudi (twitter.com/Saudi Ministry of Culture)

Liputan6.com, Tabuk - Arab Saudi mengungkapkan penemuan jejak kaki manusia purba yang diduga berusia 120.000 tahun. Jejak kaki kuno itu ditemukan di provinsi Tabuk di barat laut negara itu, pada Rabu 16 September.

Penemuan arkeologi yang luar biasa itu ditemukan tepatnya di sebuah danau tua yang kering, yang diungkapkan Komisi Warisan Kementerian Kebudayaan.

Melansir khaleejtimes.com, Jumat (18/9/2020), tak hanya jejak kaki manusia purba, Arkeolog Saudi juga menemukan jejak kaki, unta, gajah, hewan liar, dan predator di sekitar danau kering tersebut.

Dr. Jasser Al Herbish, kepala eksekutif dari Heritage Commission, mengatakan, "Tim mengidentifikasi jejak kaki 7 manusia, 107 unta, 43 gajah dan jejak hewan lainnya dari ibex, rusa dan keluarga sapi, dewasa."

Ia menambahkan, pihaknya juga menemukan 233 fosil tulang gajah dan kijang serta bukti keberadaan predator di situs tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Menyusul Penemuan pada 2018

Penemuan Jejak Kaki Hewan Purba di Arab Saudi
Penemuan Jejak Kaki Hewan Purba di Arab Saudi (AFP)

Al Herbish mengatakan, "penemuan arkeologi ini merupakan bukti ilmiah pertama tentang peradaban kuno di Arab dan sekilas menggambarkan tentang lingkungan alam dan keanekaragaman hayati pada saat itu."

Komisi Pariwisata dan Warisan Saudi mengatakan itu adalah salah satu penemuan terpenting pada 2020.

Pemandangan terperinci ini direkonstruksi oleh para peneliti dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di Science Advances, menyusul penemuan jejak kaki manusia dan hewan purba di Gurun Nefud yang memberikan petunjuk baru tentang rute yang diambil nenek moyang kuno kita saat mereka menyebar dari Afrika pada 2018 lalu. 

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya