Alat Uji COVID-19 dalam Hitungan Menit Bakal Didistribusikan ke Negara Miskin dan Menengah

Alat pendeteksi Virus Corona COVID-19 yang mengeluarkan hasilnya dalam hitungan menit akan siap didistribusikan secara luas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Sep 2020, 11:06 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 09:30 WIB
Badan Intelijen Negara (BIN) menggelat rapid test massal di Kantor Kelurahan Pondok Betung Tangerang Selatan.
Warga mengikuti rapid test massal di Kantor Kelurahan Pondok Betung, Tangerang Selatan, Kamis (14/5/2020). Sebanyak 500 alat rapid tes covid-19 dan 2 unit mobile laboratorium disediakan untuk mendapatkan hasil uji tes dengan PCR dalam waktu 5 jam. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Tes yang dapat mendiagnosis COVID-19 dalam hitungan menit akan secara dramatis memperluas kapasitasnya untuk mendeteksi kasus di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tes seharga $5 (£ 3,80) dapat mengubah pelacakan COVID-19 di negara-negara kurang kaya, di mana mengalami kekurangan petugas layanan kesehatan dan laboratorium. Demikian seperti mengutip BBC, Selasa (29/9/2020). 

Kesepakatan dengan produsen akan memberikan 120 juta tes selama enam bulan.

Pimpinan WHO menyebutnya sebagai tonggak utama.

Kesenjangan yang panjang antara mengikuti tes dan menerima hasil telah menghambat upaya banyak negara untuk mengendalikan penyebaran Virus Corona.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pentingnya Peningkatan Tingkat Pengujian

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

Di beberapa negara dengan tingkat infeksi tinggi, termasuk India dan Meksiko, para ahli mengatakan bahwa tingkat pengujian yang rendah menyamarkan penyebaran sebenarnya dari wabah.

"Tes baru, sangat portabel dan mudah digunakan" akan memberikan hasil dalam 15-30 menit, bukan dalam hitungan jam atau hari, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin.

Produsen obat Abbott dan SD Biosensor telah setuju dengan yayasan amal Bill dan Melinda Gates Foundation untuk menghasilkan 120 juta tes, jelas Dr Tedros.

Kesepakatan itu mencakup 133 negara, termasuk banyak di Amerika Latin yang saat ini merupakan wilayah yang paling terpukul oleh pandemi dalam hal tingkat kematian dan infeksi.

"Ini adalah tambahan penting untuk kapasitas pengujian mereka dan terutama penting di area transmisi tinggi," tambah Dr Tedros.

"Ini akan memungkinkan perluasan pengujian, terutama di daerah yang sulit dijangkau yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau tenaga kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan pengujian," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya