Nadiem Makarim Tekankan Pentingnya Keterlibatan Mahasiswa di Industri Usai Lulus Kuliah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa di industri setelah lulus kuliah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Okt 2020, 21:05 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 19:35 WIB
4 Pokok Kebijakan 'Merdeka Belajar', Ini Penjelasan Mendikbud
Nadiem Makarim (Sumber: Kemdikbud.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Keterlibatan mahasiswa di dunia industri setelah lulus kuliah dinilai penting oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim. Ia menilai mahasiswa perlu dilibatkan di dunia indsustri lantaran mereka seharusnya tak hanya berfokus pada akademisi namun juga terhadap dunia kerja yang siap menanti usai kuliah. 

Pendidikan tinggi merupakan periode emas, di mana seseorang siap meninggalkan jenjang pendidikan dan hendak memulai karirnya, menurut Nadiem. 

"Ini adalah saat yang tepat untuk mengambil risiko yang berani," ujarnya.

Di saat-saat tersebut, Nadiem juga menilai bahwa mahasiswa harusnya bisa memanfaatkan kesempatan dan waktu mereka untuk mempelajari hal-hal yang tidak didapatkan selama masa pendidikan sebelumnya. 

Hal itu ia jelaskan lagi lantaran dunia industri yang berubah dan maju dengan begitu cepat. Maka dari itu, anak-anak perlu mengikuti lajunya agar tidak tertinggal di belakang. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Perubahan di Dunia Industri Sangat Cepat

Presiden SMU Lily Kong (kiri) dan Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (kanan).
Presiden SMU Lily Kong (kiri) dan Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (kanan).

Industri yang bergerak dengan cepat akan membuat program pascasarjana menjadi jauh lebih singkat, menurut Nadiem. 

"Saya berpikir mereka akan termodulasi dan akan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan spesifik pada waktu tertentu," tambah Nadiem.

Ia menyatakan hal itu dengan pandangannya yang menilai bahwa ketika pendidikan di universitas tak lagi berkembang, pasar akan tetap berkembang dan memenuhi kebutuhan tersebut.

Hal ini tentu menjadi keuntungan namun juga ancaman bagi pihak universitas.

"Saya yakin bahwa kita akan melihat ketika program magister dimodulasi menjadi beberapa bagian dan saya pikir juga akan terjadi pada gelar sarjana," paparnya lagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya