Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, dunia dikejutkan dengan kebijakan PM Selandia Baru untuk mengangkat menteri mereka dengan latar belakang seorang LGBT dan seorang yang bertato. Hal ini merupakan kebijakan yang tidak biasa ditemukan, ditambah lagi keberadaan LGBT masih menjadi pro-kontra di beberapa negara dunia.
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (3/11/2020), PM Jacinda Ardern telah mengumumkan jajaran Kabinet anyarnya yang disebut "sangat beragam".
Baca Juga
Kabinet anyar ini mencakup wakil perdana menteri LGBT pertama di Selandia Baru dan seorang menteri luar negeri yang memiliki tato wajah Maori.
Advertisement
Namun, tidak hanya Selandia baru yang memiliki kabinet seperti itu. Berikut ini beberapa negara di dunia yang juga memiliki kabinet bertato dan LGBT:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
Dikutip dari Narcity, Trudeau menjelaskan pada tahun 2012 bahwa tatonya adalah Bumi di dalam gagak Haida.
Dia mendapatkan tato tersebut saat dia berusia 23 tahun dan kemudian gagak yang dirancang oleh Robert Davidson untuk ulang tahunnya yang ke-40.
Ada beberapa perasaan campur aduk tentang tato Perdana Menteri, beberapa orang bangga dengan seni Haida yang digunakan, sedangkan yang lainnya tersinggung dan menuduhnya melakukan perampasan budaya.
Tidak umum melihat tato Trudeau karena dia tidak banyak menunjukkannya di depan umum, ia lebih sering terlihat memakai jas dalam perannya sebagai Perdana Menteri dan hal itu menutup tatonya.
Advertisement
2. Kepala Menteri Wilayah Ibu Kota Australia Andrew Barr
Sebagai anggota dari faksi kanan Australia, Andrew Barr telah berbicara tentang perannya sebagai politisi gay dan tmenjadi sasaran gosip serta serangan di lingkaran partai.
Dikutip dari Canberra Times, Pria berusia 41 tahun itu telah menjadi pelopor kesetaraan sesama jenis di lingkup wilayah dan politik nasional serta merayakan persatuan sipil dengan rekan lamanya Anthony Toms di Canberra pada November 2009.
Terpilih sebagai anggota DPR pada tahun 2006, Barr membantu mempelopori hukum pernikahan sesama jenis yang bersejarah, namun kemudian dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi.
Pada November 2011, ia bergabung dengan Senator Partai Buruh bersama politisi Penny Wong dalam mosi untuk mengubah platform nasional Partai Buruh untuk memungkinkan pernikahan sesama jenis.
Barr adalah juru kampanye kunci untuk reformasi internal partai, dengan alasan posisi itu, ia konsisten dengan isu kesetaraan dan dukungan untuk hak asasi manusia.
3. Anggota Parlemen Australia Philip Thompson
Philiip Thompson merupakan anggota parlemen Australia yang mempunyai tato di bagian lengannya. Politikus tersebut sering diminta untuk menutupi tatonya karena dianggap "mengintimidasi" politisi lainnya.
Thompson adalah mantan tentara infanteri. Ia dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, dia menjalani sekolah malam untuk bergabung dengan tentara.
Dikutip dari 9NOW, Pada usia 21 tahun dia bertugas di Afghanistan di mana ia secara tidak sengaja menginjak IED (alat peledak).
Ledakan itu bmembuat Thompson mengalami cedera otak traumatis yang memengaruhi ingatan jangka panjangnya dan membuatnya tuli di telinga kanannya.
Selama tiga tahun dia berjuang dengan kesehatan mentalnya dan kemudian didiagnosis dengan gangguan stres pasca trauma. Dari sana ia pergi untuk memperjuangkan kesehatan mental yang lebih baik bagi para veteran Australia dan dianugerahi penghargaan Young Queenslander of the year 2018 atas usahanya.
Thompson mengatakan tatonya terinspirasi oleh pertemuan kebetulan dengan seorang biksu Buddha dan merupakan simbol kesembuhannya.
Advertisement
4. Mantan PM Islandia Jóhanna Sigurdardóttir
Dikutip dari US News, ketika itu dia menjadi perdana menteri wanita pertama Islandia dan kepala pemerintahan LGBT pertama di dunia.
Dia dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Wanita Paling Kuat versi Forbes tahun 2009 atas usahanya dalam memimpin parlemen tertua di dunia.
Sigurdardóttir menikahi pasangannya, Jonina Ledsdottir, pada 2002.
5. Mantan PM Belgia Elio Di Rupo
Dikutip dari US News, saat berbicara dengan penulis biografi tentang dirinya, Di Rupo secara rinci diikuti dan ditanyai oleh anggota pers tentang apakah dia gay.
Di Rupo dengan lantang menjawab bahwa benar dia adalah seorang gay. Seketika seisi ruangan menjadi hening saat itu, semua orang yang ada di tempat tersebut terkejut mendengar hal itu.
Advertisement
6. PM Luksemburg Xavier Bettel
Dikutip dari US News, sebagai seorang perdana menteri, Bettel coba menggambarkan negara sebagai tempat di mana "orang tidak mempertimbangkan fakta apakah seseorang gay atau tidak".
Dia menikahi pasangannya, Gauthier Destenay, pada Mei 2015, satu tahun setelah parlemen di negara yang sebagian besar beragama Katolik Roma itu mengesahkan undang-undang yang mengizinkan pernikahan sesama jenis.
7. PM Irlandia Leo Varadkar
Dikutip dari US News, Varadkar adalah anak dari seorang imigran India, dia juga yang pertama dari latar belakang etnis minoritas dan menjadi pemimpin termuda di Irlandia.
Dia mengaku gay pada bulan-bulan sebelum referendum pernikahan sesama jenis di negara itu pada 2015. Varadkar telah "datang untuk mempersonifikasikan liberalisasi sebuah negara yang pernah dianggap sebagai salah satu negara paling konservatif secara sosial di Eropa.
Di negara tersebut, homoseksualitas adalah hal ilegal hingga 1993."
Advertisement
8. PM Serbia Anna Brnabic
Dikutip dari US News, Brnabic menjadi kepala negara wanita pertama di Serbia, serta perdana menteri lesbian terbuka pertama dalam sejarah negara yang sangat konservatif itu.
Pada saat pengangkatannya tahun 2016 ke pemerintah, Brnabic mengatakan kepada Associated Press, "Mudah-mudahan ini akan reda dalam tiga atau empat hari dan kemudian saya tidak akan dikenal sebagai menteri lgbt."
9. Anggota Parlemen Inggris Margot James
Dikutip dari Daily Mail, Margot James merupakan anggota parlemen Konservatif lesbian pertama yang terbuka di Inggris. Sekarang Inggris telah memiliki 32 anggota parlemen gay, lesbian dan biseksual di Parlemen.
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement