Penanganan COVID-19 Jadi Tantangan Presiden AS Terpilih

Sejumlah pihak menganggap bahwa pemerintah AS sekarang belum mampu mengatasi pandemi COVID-19 dengan baik, presiden terpilih nanti akan dibebankan untuk membenahi penangan tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2020, 17:17 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 17:17 WIB
Bendera Amerika
Aktivis dari COVID Memorial Project meletakkan ribuan bendera Amerika berukuran kecil di di halaman National Mall di Washington, Selasa (22/9/2020). Ribuan bendera itu menandai 200 ribu nyawa yang hilang akibat virus corona Covid-19 di Amerika Serikat. (AP Photo/J. Scott Applewhite)

Liputan6.com, Washington - Pilpres AS telah masuk dalam masa penghitungan suara, momen ini mmeicu tanda tanya besar soal bagaimana presiden terpilih menangani pandemi COVID-19 ke depannya.

Baik Donald Trump mapun Joe Biden, sama-sama dibebankan dengan situasi COVID-19 yang tengah melanda negeri Paman Sam tersebut. Dalam sesi Inspirato Liputan6.com bertajuk "Kondisi AS Setelah Pilpres 2020" bersama peneliti Hubungan Internasional CSIS, Andrew W. Mantong, dikatakan bahwa kedua capres tersebut memiliki tantangan yang berat.

Situasi ini menyulitkan Trump, karena dalam masa kepemimpinannya, terlihat bahwa pemerintah AS sempat tidak tegas untuk menggelorakan protokol kesehatan. Trump seringkali tidak memakai masker di hadapan publik dan tidak menyerukan jaga jarak sosial.

Tindakannya tersebut memicu asumsi publik bahwa ia tidak dapat menangani persoalan COVID-19 dengan baik. Andrew menjelaskan bahwa seandainya Trump terpilih kembali, ia juga tidak terlepas dari beban tersebut. 

"Trump masih dalam tantangan COVID-19, disapproval terhadap kebijakannya juga tinggi. Dia bisa menarik simpati rakyat kembali jika ia membenahi cara penanganan virus itu di Amerika," imbuh Andrew.

Andrew juga menjelaskan bahwa dalam masa penghitungan pilpres AS ini, Trump bisa saja kalah suara dari Biden karena mungkin saja banyak rakyat yang awalnya bersimpati padanya berubah pikiran dan mendukung Biden. Trump bisa kalah suara karena kekecawaan rakyat tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Biden Lebih Diuntungkan pada Momen Ini

Joe Biden
Wapres AS Joe Biden. (Istimewa)

Joe Biden memang akan dihadapkan pada beban yang sama jika ia berhasil terpilih menjadi Presiden AS ke-46. Namun sebelum sampai ke tahap itu, ia telah diuntungkan oleh kondisi ini.

Andrew menjelaskan bahwa momentum ini telah membuat publik yang kecewa pada Trump untuk beralih memberi kepercayaan kepada Biden. Bisa saja mantan wakil presiden AS itu mendapat perolehan suara yang tinggi akibat kepercayaan publik bahwa ia dapat menangani COVID-19 lebih baik daripada Trump.

"Jika Biden menang, ia akan dituntut harus lebih baik dalam memberi perhatian dan penanganan soal COVID-19," imbuh Andrew.

Namun bila hal tersebut sampai terjadi, Biden juga akan dihadapkan dengan masalah yang kompleks. Ia tidak hanya harus menangani COVID-19, ia juga akan dihadapkan untuk mengubah sistem ekonomi AS gaya Trump menjadi sistem ekonomi sesuai misinya yakni ekonomi multilateral, persoalan rasial dan lain sebagainya.

 

Reporter: Ruben Irwandi


Peta Hasil Pemilu AS 2020

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya