Liputan6.com, Jakarta - Jumlah warga dunia yang terpapar Corona COVID-19 kian hari kian bertambah. Hari ini, Senin 14 Desember 2020 jumlahnya mencapai 72.185.121, berdasarkan data dari Johns Hopkins University.
Amerika Serikat masih menjadi negara yang paling besar terdampak. Dalam peta data yang ditampilkan oleh Johns Hopkins University terlihat bahwa kawasan Amerika Serikat paling berwarna merah pekat.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, jumlah kasus di negara ini mencapai 16.226.561 jiwa dengan 299.101 angka kematian. Jumlah orang yang dilaporkan sembuh di AS yaitu 6.298.082.
Sementara itu India juga menjadi negara yang terdampak parah. 9.857.029 orang dilaporkan positif Corona COVID-19.
Meski demikian, angka kesembuhan di India cukup tinggi 9.357.464 orang dilaporkan pulih dari COVID-19.
Johns Hopkins University melaporkan 143.019 orang meninggal dunia di India.
Di Brasil, 6.901.952 orang terpapar. 181.402 orang meninggal dunia dan 6.138.349 orang dinyatakan sembuh dari Corona COVID-19.
Selajutnya dalam posisi sepuluh besar ada Rusia, Prancis, Inggris, Italia, Turki, Spanyol dan Argentina.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Vaksin Pfizer Lolos di AS dan Inggris, Sinovac Tahun Depan
Update terkini soal vaksin datang dari Amerika Serikat dan Inggris. Vaksin COVID-19 buatan Pfizer sudah lolos di Amerika Serikat. Vaksin ini disebut memiliki tingkat kemanjuran hingga 95 persen.
BPOM AS (Food and Drug Administration atau FDA) telah resmi memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin Pfizer bagi masyarakat berumur 16 dan ke atas.
Presiden AS Donald Trump turut mengumumkan izin tersebut. Pemerintah AS telah memesan 100 juta vaksin Pfizer.
"Saya senang melaporkan bawa FDA telah mengizinkan vaksin Pfizer. Kami telah memberikan Pfizer dan perusahaan-perusahaan lain banyak uang dan mengharapkan hasil ini. Dan inilah hasilnya," ujar Donald Trump via Twitter seperti dikutip Sabtu (12/12/2020).
Vaksin ini akan segera didistribusikan. Sebelum Amerika, vaksin Pfizer juga sudah mendapat izin dari Inggris dan Bahrain.
Indonesia sendiri tidak memesan Pfizer, melainkan vaksin Sinovac dari China. PT Bio Farma memperkirakan izin Sinovac baru keluar tahun depan.
"Sesuai dengan jadwal yang akan diterima ya kurang lebih akhir Januari 2021. Ini menunggu laporan hasil uji klinik fase 3 Sinovac di Bandung, Jawa Barat," ujar Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan, Selasa 8 Desember 2020.
Advertisement