Lebih dari 40 Negara Larang Kedatangan Warga Inggris Terkait Strain Baru COVID-19

Penerbangan dari Inggris ditangguhkan ke negara-negara di seluruh dunia termasuk Spanyol, India, dan Hong Kong.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Des 2020, 09:04 WIB
Diterbitkan 22 Des 2020, 09:04 WIB
Bandara Heathrow
Potret yang diambil pada 10 Juli 2020 ini, menampilkan penumpang mengenakan masker akibat pandemi COVID-19, baru tiba di Bandara Heathrow, London barat. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

Liputan6.com, London - Lebih dari 40 negara telah melarang kedatangan warga Inggris karena kekhawatiran tentang penyebaran varian baru dari Virus Corona COVID-19.

Penerbangan dari Inggris ditangguhkan ke negara-negara di seluruh dunia termasuk Spanyol, India, dan Hong Kong, demikian dikutip dari laman BBC, Selasa (22/12/2020).

Prancis menutup perbatasannya dengan Inggris selama 48 jam, yang berarti tidak ada truk atau feri yang dapat berangkat dari pelabuhan Dover.

PM Inggris Boris Johnson mengatakan dia berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan kedua belah pihak ingin menyelesaikan "masalah ini secepat mungkin".

Perdana menteri mengatakan pada konferensi pers di Downing Street: "Kami mendapat panggilan telepon yang sangat bagus dan kami berdua memahami posisi masing-masing."

Johnson, yang sebelumnya memimpin pertemuan komite darurat pemerintah, menambahkan: "Kami bekerja dengan teman-teman kami di seluruh Channel untuk membuka blokir arus perdagangan."

Dan Menteri Eropa Prancis Clément Beaune mengatakan mereka akan mengumumkan pada hari Selasa langkah-langkah apa yang sedang diperkenalkan "setelah fase darurat ini dan tindakan pencegahan keras yang harus kami ambil". Dia mengatakan aturan itu akan berlaku mulai Rabu besok.

Negara-negara anggota Uni Eropa bertemu sebelumnya di Brussel untuk membahas tanggapan terkoordinasi, dengan para pejabat menyarankan persyaratan untuk tes dapat diberlakukan pada semua orang yang datang dari Inggris.

Itu terjadi ketika Eksekutif Irlandia Utara (NI) bertemu pada Senin malam untuk mempertimbangkan apakah akan memberlakukan larangan perjalanan antara NI dan Inggris, Skotlandia dan Wales.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Kasus COVID-19 di Inggris

Warga London Kembali Ramaikan Jalanan
Orang-orang berjalan dengan mengenakan masker dan membawa tas belanjaan di Regent Street, setelah pelonggaran pembatasan virus corona COVID-19 menyusul berakhirnya kebijakan penguncian nasional atau lockdown kedua di Inggris, di London, Sabtu (5/12/2020). (AP Photo/Alberto Pezzali)

Negara-negara yang memberlakukan larangan kedatangan Inggris termasuk Belgia, Kanada, Jerman, Irlandia, Italia, Portugal, Rumania, Rusia, dan Swiss.

Beberapa larangan sudah berlaku sementara yang lain akan dimulai pada hari ini.

Layanan Eurotunnel ke Prancis juga ditangguhkan dan kereta Eurostar ke Belgia tidak beroperasi.

Namun, juru bicara Eurotunnel John Keefe mengatakan dia berharap perjalanan dari Inggris bisa dimulai lagi pada Rabu atau Kamis.

Angka terbaru yang dirilis pada hari Senin mengungkapkan bahwa 33.364 orang lainnya di Inggris telah dites positif terkena virus corona.

Ada juga 215 kematian lebih lanjut dalam 28 hari setelah dites positif, sehingga total menjadi 67.616.

Menteri Kesehatan Matt Hancock telah memperingatkan bahwa varian baru virus mungkin terjadi hingga 70 persen lebih mudah menular dan semakin tidak terkendali.

Varian baru telah menyebar dengan cepat di London dan tenggara Inggris, tetapi pejabat kesehatan mengatakan tidak ada bukti bahwa itu lebih mematikan atau akan bereaksi berbeda terhadap vaksin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya