Liputan6.com, Paris - Prancis akan memobilisasi 100.000 polisi pada Malam Tahun Baru untuk membubarkan segala bentuk pertemuan dan pesta, sekaligus memberlakukan jam malam yang diberlakukan untuk memerangi Virus Corona.
Mengutip laporan BBC, Kamis (31/12/2020), pengamanan ekstra juga bertujuan untuk menghentikan pembakaran mobil yang sering terjadi pada malam tahun baru sebelumnya.
Advertisement
Prancis telah mengonfirmasi 2,6 juta kasus COVID-19, total tertinggi kelima di dunia, dengan lebih dari 64.000 kematian.
Seperti negara-negara Eropa lainnya, Prancis akan mengalami perayaan yang diredam untuk Malam Tahun Baru pergantian menuju 2021 di tengah pandemi COVID-19.
Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin telah memerintahkan kehadiran petugas keamanan yang terlihat di pusat dan pinggiran kota mulai pukul 20:00, ketika jam malam dimulai. Di Paris, setengah dari jalur metro akan ditutup pada malam hari, sementara Darmanin juga meminta penutupan transportasi umum yang lebih luas di seluruh negeri untuk dipertimbangkan.
Meskipun kasus meningkat dan kekhawatiran atas jenis penyakit baru yang lebih menular, seorang juru bicara pemerintah mengatakan tidak perlu adanya penguncian lokal untuk saat ini.
Prancis telah memberlakukan dua lockdown nasional dan bar, restoran dan atraksi budaya akan tetap ditutup hingga Januari.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Aturan Malam Tahun Baru
Menteri Darmanin telah menulis pesan kepada para pemimpin regional dan memberitahu mereka tentang mobilisasi "luar biasa" dari 100.000 polisi tersebut.
Ini akan menjadi sebuah "penegasan otoritas negara di setiap bagian dari wilayah nasional", katanya.
Petugas akan diinstruksikan untuk membubarkan pesta bawah tanah segera setelah dilaporkan, mendenda peserta dan mengidentifikasi penyelenggara.
Sementara itu, patroli akan melakukan "pemeriksaan identitas yang sesuai" dan mencari kemungkinan adanya "elemen berbahaya" yang dapat digunakan untuk melawan petugas.
Darmanin juga mendorong toko-toko untuk membatasi atau menghentikan penjualan cairan yang mudah terbakar dalam wadah portabel dan minuman beralkohol yang dapat dibawa pulang.
Dia juga menyarankan agar otoritas lokal tidak mempublikasikan insiden mobil yang dibakar untuk "menghindari insiden 'persaingan'" antara daerah yang berbeda. Pembakaran mobil secara efektif menjadi acara tahunan di pinggiran Prancis sejak kerusuhan tahun 2005 di Paris dan di tempat lain. Tahun lalu rekor 1.457 mobil dibakar di seluruh Prancis pada Malam Tahun Baru, menurut laporan media. Sementara angka tahun sebelumnya adalah 1.290.
Advertisement