Jalani Karantina COVID-19, Ratusan Tamu Asal Inggris Kabur dari Resor Ski di Swiss

Ratusan tamu asal Inggris yang dikarantina terkait adanya varian baru Virus Corona COVID-19 yang lebih menular telah melarikan diri dari resor ski Verbier, Swiss.

diperbarui 29 Des 2020, 11:58 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 11:58 WIB
Ilustrasi Main Ski
Ilustrasi bermain ski. (dok. Unsplash.com/Alexandra Luniel@luniel)

Jenewa - Mutasi baru Virus Corona COVID-19 yang konon lebih cepat menular dan terdeteksi di Inggris membuat warga negara dari Negeri Ratu Elizabeth menjadi sorotan. Ke mana pun mereka pergi, ragam pencegahan atau bahkan pencekalan dialami.

Di Swiss, seperti dikutip dari DW Indonesia, Selasa (29/12/2020), ratusan tamu asal Inggris harus menjalani karantina sebelum bebas menikmati masa liburan di negeri tersebut. Kendati demikian, kabar terkini menyebut banyak dari mereka yang kabur dari tempat isolasi.

Ratusan tamu asal Inggris yang dikarantina terkait adanya varian baru Virus Corona COVID-19 yang lebih menular telah melarikan diri dari resor ski Verbier, Swiss. Beberapa dari mereka ditemukan berada di negara tetangga Prancis, menurut keterangan pihak berwenang Swiss pada Minggu 27 Desember.

Verbier, desa pegunungan yang terletak di kawasan Kota Bagnes di Canton Valais, adalah tempat bermain ski yang populer bagi turis Inggris.

Pergi Saat Hari Masih Gelap

Juru bicara Kota Bagnes, Jean-Marc Sandoz, mengatakan pihak berwenang Swiss telah mengidentifikasi 420 tamu dari Inggris yang telah diperintahkan untuk dikarantina sebelum Natal.

"Sekitar 50 orang segera melarikan diri, dan dari 370 orang yang tersisa, hanya ditemukan kurang dari 12 orang yang masih bertahan di sana pada hari Minggu," kata Sandoz, menambahkan bahwa beberapa tamu telah muncul kembali di Prancis.

"Banyak dari mereka tinggal di karantina selama sehari sebelum mereka pergi tanpa pemberitahuan saat hari masih gelap," katanya.

Menurut media lokal, pelaku bisnis perhotelan mulai mencurigai "kepergian diam-diam" mereka karena panggilan ke ruang karantina COVID-19 "berulang kali tidak dijawab" dan makanan yang tersisa di depan kamar "belum disentuh."

"Itu adalah minggu terburuk yang pernah kami alami," kata Sandoz kepada surat kabar Sonntags Zeitung, menyebutnya sebagai "situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Sandoz mengatakan, Kota Bagnes merasa ditinggalkan baik oleh pemerintah federal dan daerah.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Ini:

Orang Swiss Pahami Frustrasi Orang Inggris

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Sandoz mengecam keputusan Swiss yang secara tergesa-gesa memberlakukan persyaratan karantina bagi orang-orang yang datang dari Inggris.

"Kami memahami kemarahan mereka," katanya. Pada 20 Desember, Swiss memblokir semua penerbangan dari Inggris dan Afrika Selatan sehubungan dengan dideteksinya varian baru Virus Corona COVID-19 yang ditemukan di negara-negara tersebut.

Sehari kemudian, otoritas Swiss memerintahkan semua orang yang telah tiba sejak 14 Desember untuk dikarantina secara selama 10 hari sejak tanggal kedatangan mereka.

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya