Mutasi COVID-19 B.1.1.7 dari Inggris Menyebar Cepat di Amerika Serikat

Studi terbaru melaporkan mutasi COVID-19 dilaporkan akan menjadi yang dominan di Amerika Serikat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Feb 2021, 08:40 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2021, 06:30 WIB
FOTO: Tenda Pelukan untuk Lansia Kala Pandemi COVID-19
Gregg MacDonald menggenggam tangan ibunya Chloe MacDonald (84) di tenda pelukan di luar pusat bantuan kehidupan Desa Juniper, Louisville, Cololardo, Amerika Serikat, 3 Februari 2021. Sejak pandemi melanda, tenda serupa telah bermunculan di sejumlah negara. (AP Photo/Thomas Peipert)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Mutasi COVID-19 yang berasal dari Inggris dilaporkan menyebar dengan cepat di Amerika Serikat. Varian ini dinamakan B.1.1.7.

BBC melaporkan, Selasa (9/2/2021), bahwa varian B.1.1.7 akan menyebar luas pada Maret 2021. Seperti diketahui, varian dari Inggris ini bisa 45 persen lebih menular.

Menurut laporan yang diposting di MedRxiv, penyebaran virus ini hampir bertambah dua kali lipat setiap sembilan hari di AS. Laporan itu belum melalui proses peer-review.

"Studi kita menunukan bahwa AS berada di trayektori serupa seperti negara-negara lain di mana B.1.1.7 menjadi varian SARS-Cov-2 yang dominan, dibutuhkan aksi segera dan tegas untuk meminimalisir morbiditas dan mortalitas COVID-19," tulis studi tersebut.

Pada pertengahan Januari 2021, CDC berkata kasus varian COVID-19 kurang dari 0,5 persen di antara kasus-kasus yang ada. Studi itu menunjukan angkanya naik menjadi 3,6 persen pada akhir bulan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mutasi Telah Menyebar ke Banyak Negara

FOTO: Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Sandra Lindsay (kiri), perawat unit perawatan intensif di Long Island Jewish Medical Center, menerima suntikan vaksin COVID-19 di New York, AS, 14 Desember 2020. AS mulai memberikan vaksin COVID-19 pertamanya pada (14/12). (Xinhua/Kantor Gubernur Andrew M. Cuomo/Scott Heins)

Saat ini, kasus B.1.1.7 masih relatif kecil di AS. CDC berkata kasus tertinggi ada di Florida dengan 187 kasus per Kamis pekan lalu. Setelahnya, ada California dengan 145 kasus.

Lebih dari 50 negara di dunia telah kedatangan mutasi dari Inggris ini. Sejauh ini, vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna bisa melindungi melawan B.1.1.7.

Meski demikian, mutasi lain yang berasal dari Afrika Selatan disebut lebih tangguh melawan vaksin.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 106 juta total kasus COVID-19 di dunia. AS mencatat 27 juta kasus.

Joe Biden Tak Yakin AS Capai Herd Immunity pada Pertengahan 2021

FOTO: Joe Biden Batalkan Larangan Transgender Masuk Militer AS Era Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Joe Biden setelah menandatangani Perintah Eksekutif yang membatalkan larangan bagi transgender untuk masuk militer AS pada era Donald Trump di Kantor Oval Gedung Putih, Washington, Senin (25/1/2021). (AP Photo/Evan Vucci)

Amerika Serikat terus berupaya agar jutaan dosis vaksin COVID-19 bisa disuntikkan tiap harinya. Namun, Presiden Joe Biden tidak yakin herd immunity bisa dicapai pertengahan 2021. 

Joe Biden berkata ekspektasi agar herd immunity pada musim panas (Juni-Agustus) adalah hal sulit. 

"Gagasan bahwa ini bisa dilakukan dan kita bisa mencapai herd immunity sebelum akhir musim panas adalah hal yang sulit," ujar Biden dalam wawancara bersama CBS pada Minggu, 7 Februari malam waktu setempat. 

Pakar kesehatan menyebut herd immunity bisa diraih ketika 75 persen populasi sudah kebal terhadap virus. 

Yahoo! News menyebut, hingga akhir pekan kemarin, CDC AS melaporkan ada 41 juta vaksin COVID-19 yang sudah disuntikan. Jumlah yang didistribusi sudah 59 juta dosis.

Infografis COVID-19:

Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya