Liputan6.com, Washington D.C- Senat Amerika Serikat pada Kamis (18/3) mengkonfirmasi William Burns menjadi Direktur CIA dalam pemerintahan Presiden Joe Biden.
Pencalonan Burns disetujui setelah Senator Partai Republik Texas, Ted Cruz mencabut penolakannya, seperti dilansir CNN, Jumat (19/3/2021).
Senat sebelumnya menghapus nominasi Burns dengan pemungutan suara.
Advertisement
Dengan dikonfirmasinya Burns menjadi Direktur CIA, pemerintahan Biden kini memiliki tim lengkap pejabat keamanan nasionalnya.
Bermula pada Januari 2021, ketika Biden menunjuk Burns sebagai direktur CIA - beralih dari diplomat lama yang merupakan wakil menteri luar negeri AS dalam pemerintahan Barack Obama dan memegang jabatan layanan luar negeri selama lebih dari tiga dekade.
Burns pun menjadi pemimpin pertama dalam sejarah CIA dengan riwayat jabatan dari Departemen Luar Negeri AS.
Penunjukkan Burns disetujui dengan suara bulat oleh Senate Intelligence Committee pada Maret 2021. Ia pun menerima pujian bipartisan selama sidang konfirmasinya pada Februari 2021.
Konfirmasi cepat di Senat awalnya diblokir oleh Cruz, yang menahan pencalonan Burns dalam upaya untuk menekan pemerintahan Biden atas proyek pipa gas Nord Stream 2 Rusia-Jerman.
Partai Republik, termasuk Cruz, telah meminta pemerintah mengeluarkan sanksi untuk menghentikan penyelesaian proyek pipa gas dari Rusia ke Jerman.
Saksikan Video Berikut Ini:
Ketertarikan Biden Terhadap Latar Belakang Intelijen Burns
Dalam pernyataannya, Cruz mengatakan pernyataan bahwa dia menyambut pernyataan baru dari Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken yang "memperkuat masyarakat internasional bahwa ada komitmen bikameral, bipartisan, dan seluruh pemerintah di AS untuk menghentikan proyek pipa gas Nord Stream 2 Putin".
"Mengingat deklarasi kuat Menterti Luar Negeri, saya menindaklanjuti komitmen saya untuk mencabut penahanan pada Burns dan Brian McKeon, calon dari Biden untuk Wakil Menteri Luar Negeri untuk Manajemen dan Sumber Daya, kata Cruz.
McKeon juga dikonfirmasi dengan persetujuan suara bulat pada Kamis sore.
Menlu Blinken mengeluarkan pernyataan terkait proyek tersebut, bahwa pemerintah AS mempercayai ini adalah kesepakatan yang buruk dan bahwa "Negara sedang mengevaluasi informasi mengenai entitas yang tampaknya terlibat."
"Departemen tersebut mengulangi peringatannya bahwa setiap entitas yang terlibat dalam proyek pipa gas Nord Stream 2 berisiko terkena sanksi AS dan harus segera meninggalkan pekerjaan pada proyek tersebut," kata Blinken.
Biden memilih Burns untuk menjadi direktur CIA-nya dengan latar belakang intelijen, juga karena pengalaman diplomatiknya, keahliannya di Rusia hingga kemampuannya untuk memulihkan kredibilitas badan intelijen di era pasca-Trump, menurut sejumlah sumber yang mengetahui hal tersebut.
Dalam sidang konfirmasinya, Burns juga menekankan bahwa intelijen tidak boleh menjadi politis.
"Itulah yang diharapkan Presiden Biden dari CIA. Itu adalah hal pertama yang dia katakan kepada saya ketika dia meminta saya untuk mengambil peran ini," pungkasnya.
"Dia bilang dia ingin CIA memberikannya langsung - dan saya berjanji untuk melakukan hal itu, dan untuk mendukung mereka yang melakukan hal yang sama."
Advertisement