Facebook Hapus Video Wawancara Donald Trump yang Diunggah Menantunya

Lara Trump, memposting video dirinya sedang mewawancarai Donald Trump tentang berbagai masalah ke Facebook.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Apr 2021, 12:38 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 12:38 WIB
Donald Trump tanggapi hasil Pilpres AS
Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Miami - Facebook telah menghapus video mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dari halaman menantunya, Lara Trump.

Dikutip dari laman BBC, Kamis (1/4/2021), raksasa media sosial itu melarang Donald Trump berada di platformnya pada Januari 2021 menyusul kerusuhan para pendukungnya di gedung Capitol, Washington D.C.

Lara Trump, memposting video dirinya sedang mewawancarai Donald Trump tentang berbagai masalah. Dia kemudian memposting itu dan Facebook memperingatkannya tentang larangan tersebut.

"Sejalan dengan pemblokiran yang kami tempatkan di akun Facebook dan Instagram Donald Trump, konten lebih lanjut yang diposting dengan suara Donald Trump akan dihapus dan mengakibatkan pembatasan tambahan pada akun tersebut," tulis email dari Facebook.

Lara Trump, yang menikah dengan Eric Trump malah memposting wawancara untuk acara online-nya sendiri The Right View di platform video Rumble dengan Donald Trump dan menautkannya ke halaman Facebook pribadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Ditangguhkan Sehari Setelah Kerusuhan

Donald Trump tampil di acara CPAC 2021.
Donald Trump tampil di acara CPAC 2021. Dok: AP Photo/John Raoux

Penangguhan akun Trump oleh Facebook pada 7 Januari 2021 - sehari setelah kerusuhan Capitol - sedang ditinjau oleh Dewan Pengawas yang baru, yang dibentuk untuk memutuskan keputusan moderasi yang kontroversial.

Sementara itu, pendiri Facebook Mark Zuckerburg mengatakan: "Kami percaya risiko mengizinkan presiden untuk terus menggunakan layanan kami selama periode ini terlalu besar."

Tak hanya Facebook, Donald Trump juga dilarang dari Twitter dan YouTube.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya