Kim Jong-un Eksekusi Mati Pejabat di Kementerian Pendidikan Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un eksekusi seorang pejabat berkinerja buruk.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Apr 2021, 14:01 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2021, 14:01 WIB
Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menghadiri pertemuan politbiro Partai Buruh di Pyongyang, Selasa (25/8/2020). Kim Jong-un muncul usai dirinya dirumorkan dalam kondisi koma dan menyerahkan sebagian kekuasaannya ke sang adik, Kim Yo Jong. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeksekusi seorang pejabat pemerintahnya setelah departemen yang ia pimpin dianggap mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugas.

Pejabat di Kementerian Pendidikan berpangkat tinggi yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan dijatuhi hukuman mati menyusul masalah penyelidikan yang gagal membuat kemajuan yang memuaskan, demikian dikutip dari laman Mirror.co.uk, Senin (12/4/2021).

Menurut laporan, anggota komisi yang terdiri dari sejumlah profesor mengeluh kepada pejabat itu tentang penerapan Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh. Menurut mereka, program itu mustahil terlaksana jika sejumlah perangkat dan sarana pendukung belum siap.

Setelah Kim Jong-un melakukan eksekusi, komisi baru telah "diatur kembali" di bawah Ri Guk-chol, presiden Universitas Kim Il-sung.

Di antara langkah-langkah baru, "mereka berencana untuk melakukan panggilan konferensi video secara teratur dalam proses belajar mengajar."

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Aksi Brutal Kim Jong-un

Peringati Pembentukan Tentara Korut Latihan Militer- AFP-20170426
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un saat memantau pasukan jelang upacara untuk peringatan 85 tahun pembentukan Tentara Rakyat Korea (KPA) di Korea Utara (26/4). (AFP FOTO / KCNA / STR)

Eksekusi datang dalam antrean panjang yang dilakukan oleh Kim Jong-un.

Tahun lalu Kim dilaporkan mengeksekusi seorang jenderal dengan dijadikan santapan piranha ganas pemakan daging.

Sementara lima asistennta dikatakan telah dibunuh oleh regu tembak setelah pertemuan puncak 2019 dengan Donald Trump yang gagal menghasilkan kesepakatan.

Awal pekan ini, Kim diklaim telah membangun 'sekolah nuklir', yang sepenuhnya berfokus pada pembuatan dan persenjataan rudal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya