Indonesia Dukung Pemulihan Pasca-Bencana untuk Mozambik dan Zimbabwe

Indonesia mendukung pemulihan pasca bencana untuk Mozambik dan Zimbabwe.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Apr 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 07:00 WIB
Indonesia sepakat akan memberikan bantuan untuk pemulihan pasca bencana di Mozambik dan Zimbabwe.
Indonesia sepakat akan memberikan bantuan untuk pemulihan pasca bencana di Mozambik dan Zimbabwe. (Foto: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia memberikan dukungan dalam upaya pemulihan pasca-bencana di Mozambik dan Zimbabwe masing-masing senilai Rp 2,16 miliar. Dana tersebut d​igunakan untuk pengadaan obat-obatan dan peralatan medis bagi masyarakat di wilayah yang terdampak Topan Idai.

Penandatanganan perjanjian pemberian dukungan dilakukan di Jakarta pada hari Selasa, 13 April 2021, dengan disaksikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, demikian dikutip dari laman Kemlu.go.id, Rabu (14/4/2021).

Dalam sambutnya, Menlu menyampaikan bahwa pemberian dukungan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk membantu dan berbagi dengan negara lain.

“Seperti kata pepatah Afrika, genggamlah teman sejatimu dengan kedua tanganmu. Hibah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk membantu dan berbagi beban, khususnya di masa-masa yang sulit. Tak diragukan lagi, teman sejati ada saat dibutuhkan," kata Menlu.

Dari waktu ke waktu, kata Menlu, Indonesia dan Afrika menghadapi tantangan yang sama. Di masa lalu, keduanya sama-sama mengalami penjajahan. Sekarang, keduanya juga menghadapi tantangan perubahan iklim.

Pada bulan Maret 2019, Topan Idai menghantam kawasan utara Mozambik dan Zimbabwe, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan. Sementara minggu lalu Indonesia juga menghadapi Topan Seroja di Nusa Tenggara Timur dan gempa di Jawa Timur.

Pemulihan Pasca Bencana

FOTO: Zimbabwe Masuki Musim Perdagangan Tembakau
Pekerja lelang mengenakan masker agar terhindar dari virus corona COVID-19 pada hari pertama musim perdagangan tembakau di Harare, Zimbabwe, Rabu (29/4/2020). Musim perdagangan tembakau kali ini dimulai dari lantai lelang yang mematuhi aturan ketat akibat COVID-19. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Proses pemulihan pasca-bencana memakan waktu tidak sebentar. Dengan adanya pandemi Covid-19, proses itu semakin penuh tantangan.

“Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dan berbagi beban. Kerja sama dan solidaritas adalah kunci. Inilah fondasi dari kemitraan kita," kata Menlu.

Sejarah Indonesia dan Afrika sejak lama saling terkait dan melampaui Konferensi Bandung 1955. Keduanya memiliki aspirasi bersama untuk memajukan kemakmuran penduduk. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Indonesia telah menginisasi beberapa hal, antara lain New Asian-African Partnership, Indonesia-Africa Forum 2018, dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019.

Indonesia juga berkomitmen mendukung agenda Afrika di level global, seperti G20 Africa Partnership dan Agenda 2063. Di masa depan, hubungan baik itu juga perlu direfleksikan dalam upaya mengatasi tantangan-tantangan mutakhir, seperti bencana alam dan pandemi Covid-19.

“Indonesia siap membangun hubungan yang lebih dekat lagi dalam jangka panjang. Bukan hanya sebagai mitra tradisional, tetapi juga sebagai mitra pembangunan di amsa depan," kata Menlu.

Penandatanganan perjanjian hibah dilakukan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan RI, Luky Alfirman, sebagai wakil Pemerintah Indonesia. Adapun Pemerintah Mozambik diwakili oleh Duta Besar Mozambik untuk Indonesia, Y.M. Belmiro José Malate, dan Pemerintah Zimbabwe diwakili oleh Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Y.M. Sophia Nyamudeza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya