Liputan6.com, Damaskus - Parlemen Suriah menetapkan jadwal pemilihan umum untuk presiden diadakan pada Mei 2021. Para pengamat memprediksi, ini merupakan langkah yang kemungkinan besar akan mempertahankan cengkeraman Presiden Bashar al-Assad pada kekuasaan selanjutnya.
Dikutip dari laman BBC, Senin (19/4/2021), Assad diperkirakan tidak akan menghadapi oposisi yang serius meskipun konflik terus berlanjut dan krisis ekonomi berkembang. Setelah 10 tahun perang, pemerintah Suriah mengendalikan sebagian besar pusat populasi di negara itu.
Sekitar 400.000 orang telah tewas dan lebih dari separuh warga Suriah mengungsi. Pemilihan presiden yang akan menjalani masa jabatan tujuh tahun mendatang akan berlangsung pada 26 Mei 2021, kata Ketua Hamouda Sabbagh.
Advertisement
Calon kandidat pemilu akan dapat mendaftar mulai Senin (19/4) sementara warga Suriah di luar negeri dapat memberikan suara di kedutaan besar pada 20 Mei 2021.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pemilu Kedua
Ini adalah pemilihan presiden kedua yang berlangsung selama perang saudara.
Pemungutan suara sebelumnya pada tahun 2014, dianggap tidak demokratis dan tidak sah oleh lawan di Suriah dan oleh AS dan UE, membuat Assad memenangkan 92 persen suara.
Pemungutan suara 2014 juga merupakan pertama kalinya dalam beberapa dekade di mana seseorang selain anggota keluarga Assad diizinkan mencalonkan diri sebagai presiden di Suriah.
Tetapi dua kandidat lainnya tidak dikenal secara luas dan hanya mendapat sedikit publisitas.
Advertisement